oleh

Tahun Depan, Tiap Desa di Minsel Ketambahan Rp 100 juta

Amurang – Pemerintah dan masyarakat desa di Minahasa Selatan (Minsel) tahun depan akan naik kesejahteraannya. Ini lantaran lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan mendapatkan tambahan Rp 100 juta sebagai pendampingan Dana desa (Dandes) dan Anggaran Dana Desa (ADD). Penambahan ini akan terjadi bila Franky Donny Wongkar dan Petra Yani Rembang (FDW-PYR) terpilih pada 9 Desember.

Pertambahan dana miliaran rupiah di 167 desa ini akan memicu perekonomian desa. Pada akhirnya juga mengangkat pertumbuhan kabupaten. Dana segar ini bakal menjadi prime mover bergairahnya ekonomi kerakyatan. Ini menjadi salah satu program unggulan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minsel, Franky Donny Wongkar (FDW) dan Petra Yani Rembang (PYR).

Ditegaskan FDW, jika Tuhan menghendaki dia menjadi Bupati Minsel, pemerintahannya akan menambah anggaran Rp100 juta di semua desa. Anggaran ini di luar jatah Dana Desa (Dandes) dari pemerintah pusat dan Anggaran Dana Desa (ADD) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Salah satu program kami adalah memberikan tambahan dana 100 juta rupiah di semua desa se-Kabupaten Minsel,” kata FDW, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Minsel, Jumat  (20/11).

Menurut Cabup yang memegang Nomor Urut 3 itu, penambahan Rp100 juta di tiap desa, sudah dipikirkan secara matang. Dikaitkan dengan kemampuan keuangan daerah akan sangat mencukupi, serta dampak ekonomi yang akan ditimbulkan oleh anggaran itu cukup besar.

“Kami sudah hitung kemampuan keuangan daerah. Kemampuan APBD kita sudah bisa jika tiap desa di Minsel mendapat 100 juta rupiah. Kalau kita kasih lebih, program kerakyatan lain akan terhambat, karena anggarannya banyak tersedot di satu program. Jadi itu angka ideal sesuai kemampuan keuangan daerah. Bisa saja di tahun-tahun berikutnya akan bertambah,” terang FDW.

Pemberian Rp100 juta tiap desa, kata FDW, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat desa. Sebab, penggunaan anggaran itu harus bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Bisa saja digunakan untuk pengadaan fasilitas penopang UMKM atau pengadaan infrastruktur penunjang kesejahteraan masyarakat lainnya,” imbuh FDW.

Program FDW-PYR ini mendapat dukungan masyarakat luas. Menurut Harlen, warga Tawaang, program itu akan berdampak positif dalam pembangunan desa. “Pembangunan di desa akan semakin bergairah jika ada penambahan anggaran rutin dari pemerintah daerah. Jadi, sekadar usul, ada baiknya anggaran 100 juta rupiah itu untuk membantu UMKM di semua desa. Atau, bisa juga untuk secara bertahap membangun fasilitas penunjang perekonomian di desa,” katanya.(nov)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *