oleh

Mantan Petinju Nasional, Boy Kelung Berpulang

Manado-Mantan petinju nasional Boy Kelung meninggal dunia di kediamannya Danowudu, Bitung, Sabtu, (19/12) petang. Boy Walukouw, yang lebih akrab disapa Boy Keluang memang sudah lama menderita sakit sejak mengalami kecelakaan.
Ungkapan duka atas berpulangnya petinju yang pernah malang melintang di level nasional baik di kategori amatir maupun profesional sejak Sabtu petang terus menghiasi beranda medsos facebook. Sejumlah pelaku olahraga tinju di Sulut seperti Ketua Umum Pengprov Pertina Sulut, AKBP Reyno Bangkang MSi turut menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Boy Kelung.
Almarhum Boy Kelung sebelum hijrah ke Jakarta merupakan salah satu petinju yang kerap meraih juara di Sulawesi Utara. Kemudian, pada awal tahun 1980-an, Boy Kelung memutuskan untuk bergabung dengan Sasana BENTENG AMI-ASMI, Pulomas Jakarta. Bersama Asadin Anhar dan Husni Ray, Almarhum Boy Kelung berkiprah di tinju profesional.
Bersama sasana yang dimanajeri Almarhum Benny Tengker, program latihan Boy Kelung ditangani sejumlah pelatih termasuk Ferry Moniaga dan Chris Rotinsulu. Karir almarhum di tinju profesional cukup cerah. Bahkan pada era tahun 1980-an, Boy Kelung pernah dipersiakan oleh promotor Tourino Tidar menantang petinju Jepang peringkat 2 OPBF, Sake Monoge pada tahun 1989.
Namun pertarungan itu gagal digelar karena Sake mengalami cedera, Padahal Boy yang mengantongi juara nasional 2 kali versi KTI itu sedang dalam puncak penampilannya. Jika menang melawan Sake, Boy secara otomatis bisa menantang juara OPBF kelas bulu Kim Shoun-Ung dari Korsel.
Selain itu, karir Boy Kelung saat menjadi petinju profesional pernah tampil di kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Monod dari Arema Malang, yang berlangsung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Boy Kelung juga pernah bertanding di kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Robby Rahangmetan di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, 01 April 1989.
Di partai kejuaraan Indonesia Boy Kelung memang gagal. Tetapi, Boy tetap menjadi favorit bagi penggemar tinju Tanah Air. Gaya serangnya yang tak henti-hentinya memukul lawan membuat penonton terhibur. Selepas dari tinju amatir, Boy Kelung menjadi pegawai di Kampus Ungu, AMI-ASMI. Selain menjalankan tugas sebagai pegawai, Boy Kelung juga menjadi pelatih untuk petinju yang dibina Sasana BENTENG AMI-ASMI.
Berkat tangan dingin dalam melatih petinju amatir di Sasana BENTENG AMI-ASMI, Boy Kelung kemudian dipanggil oleh Pengprov Pertina DKI Jakarta untuk menjadi pelatih. Puncak karirnya sebagai pelatih di Pertina DKI Jakarta adalah ketika Boy Kelung mengantar tim tinju DKI menjadi juara umum PON 1993 Jakarta. Kala itu tim tinju DKI merebut 3 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu dan prestasi itu hingga kini belum mampu diulangi oleh generasi berikutnya.(hja)

Berita terkini:

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *