oleh

70 Miliar Masuk, FDW Kembali Lanjutkan Jalan Protokol Amurang

Barometer.co.id-Amurang. Mempercepat proses pembangunan di Minahasa Selatan (Minsel), Wakil Bupati yang juga Bupati terpilih Franky Donny Wongkar menyambangi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Manado, di Suwaan, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara. Salah satu tujuan untuk meneruskan proyek jalan protokol dua jalur yang membelah Kota Amurang.
Dengan didampingi Anggota DPRD Sulut Boy Tumiwa, Staf Ahli Decky Tuwo personel Dinas PU Minsel, misi melanjutkan pembangunan jalan yang sudah terhenti selama lima tahun berhasil. Kelanjutan proyek jalan ini akan dibiayai dengan anggaran Rp 70 Miliar yang bersumber dari APBN.
“Kedatangan kami ke Balai Jalan memang dimaksudkan memperjuangkan masuknya proyek-proyek infrastruktur di Minsel. Salah satunya yakni kelanjutan pekerjaan jalan protokol dua jalur di Amurang. Kelanjutan pembangunan memang diperlukan, apalagi sudah ada pembebasan lahan. Permohonan kami mendapat respon positif dan akan dikucurkan anggaran sebesar Rp 70 miliar,” terang FDW yang didampingi oleh Decky Tuwo.
Memang masih ada sekitar 15 rumah atau lahan yang belum dibebaskan. “Dipastikan proses ganti rugi untuk pembebasan lahan jalan dua jalur diselesaikan tahun ini. Makanya saya yakin pekerjaan akan segera dilaksanakan. Karena memang biasanya yang sering menjadi kendala adalah pembebasan lahan. Diharapkan pada masyarakat dapat menunjang pemerintah untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur di Minsel,” jelasnya.
Rombongan FDW juga mendatangi Dinas PU Pemprov Sulut. Pada kesempatan tersebut dimintakan agar memasukkan proyek air bersih di Minsel. “Ada banyak infrastruktur yang menunjang pelayanan pada masyarakat perlu dibangun atau ditingkatkan. Di Dinas PU kita memintakan agar memasukkan proyek air bersih. Karena memang masih ada pemukiman warga yang belum terjangkau layanan air bersih,” jelas Wongkar.
Selanjutnya juga diusulkan kepada Dinas PU untuk melakukan revitalisasi Sungai Ranowangko yang bermuara di Kelurahan Bitung Lewet dan Uwuran. Revitalisi dimaksudkan dapat mengurangi ancaman banjir dan juga menjadi awal dibangunnya water front city.
“Kita merencanakan nantinya pada DAS (Daerah Alirah Sungai, red) dijadikan kawasan water front city. Nanti di sepanjang pinggiran sungai akan dibangun jalan dengan tujuan menjadikan sungai menjadi lebih bersih dan juga kawasan wisata. Sebelumnya terlebih dulu dilakukan revitalisasi sungai. Pekerjaan ini yang kita ajukan ke PU Provinsi. Penataan Kota Amurang memang sangat diperlukan,” paparnya.(vtr)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *