oleh

Tinjau Lokasi Bencana Bersama CEP, FDW Sebut Perlu Implementasikan Peta KRB

Barometer.co.id-Amurang. Sejak akhir pekan hingga Senin (18/01), sejumlah daerah di Minahasa Selatan (Minsel) tertimpa bencana. Terutama di daerah pesisi yang mengalami kerusakan parah setelah dihantam ombak dan banjir Rob. Melihat langsung kondisi wilayah yang terkena bencana, Wakil Bupati Frangky Donny Wongkar (FDW) mendampingi Bupati Cristiany Euginia Paruntu CEP di Desa Tumpaan Kecamatan Tumpaan pada Selasa (19/01).
Kunjungan ke lokasi bersama Forkompida tersebut, rombongan melihat langsung rumah-rumah pemduduk yang rusak. Bahkan banyak yang sudah tidak lagi dapat ditinggali karena terjadi abrasi. Pada kesempatan tersebut disampaikan agar warga tidak lagi mendiami daerah tersebut. Sehingga nantinya ada relokasi ke tempat lebih aman.
“Sudah tidak boleh lagi warga membangun di daerah sini. Sebab selain rawan terkena bencana, juga akan dibangun jalan. Rencananya minggu depan proyek sudah berjalan. Jadi warga akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Sehingga pembangunan berjalan, warga juga aman,” ujar bupati.
Sementara itu FDW mengemukakan pemerintahan kedepan akan melakukan penataan wilayah. Apalagi Minsel masuk daerah yang rawan terjadi bencana. Lewat penataan ini diharapkan dapat memanimalisir terjadi bencana dan korban.
“Daerah-daerah yang rawan terkena bencana akan ditata kembali. Terutama yang menjadi area pemukiman penduduk. Karenanya akan ada relokasi-relokasi, untuk itu perlu kerjasama dari masyarakat. Kita tidak dapat terus menerus hanya pasrah datangnya bencana,” jelas Bupati Minsel terpilih ini.
Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) nantinya akan menjadi acuan pengembangan wilayah. Sehingga dapat memanimalisir bila terjadi bencana. KRB juga menjadi acuan pada penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). 
“Stategi mitigasi harus disusun dan dilaksanakan. Peta KRB harus diimplementasikan dalam program nyata dan bermanfaat. Baik itu berupa pembangunan fisik maupun penyadaran akan bencana pada masyarakat. Melalui penyusunan strategi kita dapat menekan dampak bencana. Termasuk di dalamnya alur evakuasi, maupun kerja dari masing-masing elemen di pemerintah maupun non pemerintah,” terangnya.(nov)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *