oleh

Terdampak Banjir, Pelajar dan Mahasiswa Puncak Papua di Manado Tuntut Perhatian Pemda Puncak Papua

Barometer.co.id – Manado. Puluhan pelajar dan mahasiswa Kabupaten Puncak Papua yang study di Kota Manado dikabarkan jadi korban banjir bandang dan tanah longsor.
Bencana awal tahun 2021 terjadi pada tanggal 16 Januari 2021 akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan angin kencang di Kota Manado dan sekitarnya. Kejadian serupa kembali terulang seminggu sesudahnya yakni tanggal 22 Januari 2021.
Akibat bencana ini, para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Pelajar dan Mahasiswa Puncak Papua (KPM-PP) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengakibatkan rumah sekretariat KPM-PP di Jalan Pantekosta Eklesia Pakowa yang juga menjadi rumah kontrakan para siswa dan mahasiswa tersebut terkena dampak banjir bandang tersebut.

“Dampak banjir cukup parah, kami bahkan harus mengungsi dan dievakuasi sementara ke asrama Timika,” ungkap Ketua Badan Pengurus Komunitas Pelajar dan Mahasiswa Puncak Papua di Manado Sulut Elpin Alom, Senin (25/01).

Barang-barang organisasi KPM-PP berikut barang-barang pribadi banyak yang rusak termasuk diantaranya buku-buku, laptop, ijazah, pakaian dan perlengkapan tidur maupun perlengkapan elektronik yang rusak bahkan sejumlah sepeda motor juga rusak.

Kata Elpin Alom, organisasi KPM-PP di Manado yang mewadahi lebih kurang 70-an anak-anak pelajar dan mahasiswa menuntut kepada Pemda Puncak Papua dalam hal ini Bapak Bupati Puncak Papua Wilem Wandik SE MSi, Ketua DPRD Kabupaten Puncak Papua, Sekda Kabupaten Puncak Papua, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak Papua, Kepala Dinas BAPEDA Kabupaten Puncak Papua, Kepala Dinas (Badan Penangulangan Bencana Alam) BPBA untuk segera mengambil tindakan dan membentuk tim untuk turun di tempat kejadian untuk menangani mahasiswa Puncak Papua yang kena dampak bencana alam di kota Manado.

“Kami berharap Pemda Puncak Papua segera mengambil kebijakan untuk fasilitasi kontrakan untuk memindakan mahasiswa yang kena dampak dari bencana alam,” ujar Elpin.

Ditambahkannya lagi, pihak pemda diharapkan juga segera mengambil kebijakan untuk mengadakan kontrakan putri bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Puncak Papua di Manado.

“Kasihan dengan teman-teman pelajar dan mahasiswa putri kami yang belajar di Manado, mereka masih banyak yang tinggal di kost ataupun rumah-rumah gubuk yang kurang layak. Pemda harus siapkan rumah kontrakan khusus putri,” imbaunya.

Di samping itu, para  mahasiswa juga meminta pihak pemda untuk segera mengambil  kebijakan untuk mempercepat pembangunan asrama permanen di Manado.

“Sejak tahun 2017/2018 pihak pemda sempat melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama permanen di Manado tapi hingga saat ini belum ada kelanjutannya,” tukas Elpin sembari berharap tuntutan ini mendapat perhatian Pemda Kabupaten Puncak Papua demi kelangsungan terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di Kabupaten Puncak Papua sekaligus tulang punggung generasi penerus masyarakat dan aset daerah Kabupaten Puncak Papua.(eau)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *