oleh

Jaga Stabilitas Harga Cabai, Disperindag Sulut Segera Operasi Pasar

Barometer.co.id-Manado. Harga cabai rawit di pasar rakyat kota Manado kembali beranjak naik. Pada Selasa (02/02), harga di pasar Bersehati dan pasar Pinasungkulan Manado tercatat Rp64.000,-/kg. Untuk menjaga agar harga cabai tidak naik lagi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut akan segera melakukan operasi pasar pada Kamis (04/02) atau Jumat (05/02).

“Operasi pasar ini akan di-lakukan di pasar Bersehati dan pasar Pinasungkulan Manado. Tujuannya adalah untuk menekan harga cabai rawit dan tomat agar tidak melambung tinggi,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut, Ronny Erungan.

Ronny Erungan.

Ia mengatakan, pada hari Selasa (02/02), harga cabai rawit merah di pasar Pinasungkulan dan pasar Bersehati Rp64.000,-/kg. Sedangkan tomat Rp16.000,-/kg. Sebelumnya pada bulan Januari, harga cabai sempat mencapai Rp70.000-an ribu/kg. Harganya sempat turun di kisaran Rp50.0000-an ribu/kg, namun saat ini sudah kembali naik di Rp60.000-an ribu/kg. Sementara harga tomat menurut Erungan pada awal bulan Januari hanya berada di kisaran Rp8.000-an. Namun pada akhir Januari sudah mulai menanjak.

“Sebelumnya kami berencana untuk menggelar operasi pasar tomat yang mulai naik. Tetapi karena saat ini harga cabai rawit juga sudah mulai naik, maka kami putuskan untuk menggelar operasi pasar untuk dua komoditi tersebut,” katanya seraya menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan di daerah mana saja yang sedang panen cabai rawit dan tomat.

Pendataan tersebut menurut Erungan sekaligus mencari tahu penyebab kenaikan harga cabai rawit dan tomat ini. Sebab di beberapa daerah, harga cabai rawit di tingkat petani hanya berkisar Rp25 ribu/kg.

Kenaikan harga cabai rawit ini memang patut diwaspadai. Apalagi pada bulan Januari 2021, cabai rawit menjadi komoditi yang menyumbang inflasi tertinggi di kota Manado. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, cabai rawit menyumbang 0,1848 persen dari inflasi kota Manado yang sebesar 0,58 persen. Cabai rawit dan tomat juga secara historis menjadi penyebab terjadinya inflasi maupun deflasi di Sulut.(jm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *