oleh

Berpengaruh Buruk, Pendiri KONI Minsel Setuju JAK Diganti

Barometer.co.id-Amurang. Kepemimpinan KONI Minsel terus mendapat sorotan dan desakan agar segera dilakukan pergantian. Hal ini dilatari oleh kegagalan dalam memajukan dunia olahraga, polemik dana hibah dan skandal yang menjerat ketuanya, James Arthur Kojongian (JAK). 
Kali ini desakan agar JAK mundur datang dari pendiri KONI Minsel, Jefrry Maramis STh. Bahkan dia memintakan agar segera dilaksanakan Musyawarah daerah luar biasa (Musnalub) untuk pergantian kepemimpinan. Dia beralasan dunia olahraga di Minsel menjadi taruhan. Sedangkan Minsel merupakan gudang atlit berbakat di Sulawesi Utara.
“Permasalahan yang saat ini membelit KONI Minsel harus segera diatasi. Caranya dengan melakukan pergantian kepengurusan. Dan saran saya juga supaya JAK mundur, namun tetap mempertanggungjawabkan kepemimpinannya termasuk pada pengelolaan dana hibah.Kalau tidak maka kasihan atlit-atlit kita. Kan sudah ada contoh, masakan untuk bonus saja tidak mampu dipenuhi,” ungkap Maramis.
Dia juga memintakan kedepan KONI tidak menjadi komoditas politik apalagi mencari keuntungan finansial. Maka dari itu pengurus yang duduk di dalamnya harus benar-benar memiliki perhatian dan jiwa untuk mengembangkan dunia olahraga. Olahraga memang perlu topangan dana, tapi jangan dijadikan tempat mata pencarian pengurus.
“Pilih pengurus yang mengerti dan telah terjun di dalamnya. Jangan hanya karena jabatan politik atau di pemerintahan kemudian dipilih yang kemudian justru KONI dijadikan alat bagi kepentingan pribadi. Kami sebagai pendiri tentu merasa berkepentingan. Semoga carut marut di tubuh KONI selesai dan dana-dana hibah miliaran rupiah dapat terselamatkan sehingga dapat digunakan bagi kepentingan pengembangan olahraga di Minsel, pungkasnya.
Sebagaimana diketahui KONI Minsel mulai digagas mulai tahun 2013. Selain Jeffry Maramis, Mariano Kani juga masuk sebagai tokoh pendiri. Gagasan ini sendiri muncul karena meski di Minsel sudah ada organisasi cabang olahraga, namun belum memiliki induk. Dikarenakan pendiri memiliki hubungan dengan pengurus KONI pusat, maka KONI Minsel akhirnya terbentuk.(nov)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *