oleh

BI Tetapkan Faktor Pendorong Perekonomian Sulut di 2021

Barometer.co.id-Manado. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Utara optimis ekonomi Sulut akan bangkit pada tahun 2021 ini. Kepala KPwBI Sulut, Arbonas Hutabarat mengatakan, perbaikan perekonomian Sulawesi Utara diperkirakan terjadi dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5% (yoy) dalam tingkat inflasi yang terjaga di level 3% (yoy).

Faktor pendorong ekonomi Sulut tersebut terdapat dalam delapan sektor, yaitu Pertanian, Perdagangan, Industri, Investasi, Konstruksi, Transportasi, Konsumsi Domestik dan Ekspor.

Secara rinci, Arbonas mengatakan, di sektor Pertanian, faktor pendukung pertumbuhan ekonomi yaitu kenaikan produktivitas tanaman bahan Makanan, perbaikan kinerja perikanan dan tren kenaikan perkebunan. Sementara di sektor perdagangan mencakup perbaikan konsumsi rumah tangga, kenaikan aktivitas ekonomi sosial masyarakat sejalan dengan pemberian vaksin dan pelaksanaan iven-iven pariwisata yang tertunda pada tahun 2020. Pada sektor konstruksi, faktor pendorong yaitu kenaikan belanja modal pemerintah baik melalui APBD maupun APBN dan percepatan pembangunan KEK Likupang.

Selanjutnya di sektor transportasi akan tumbuh menguat seiring adanya base effect, mengingat pertumbuhan transportasi diperkirakan negatif pada tahun 2020, kemudian meningkatnya mobilitas masyarakat memasuki masa transisi dan tarif angkutan udara diperkirakan relatif terjangkau pada tahun 2021.

“Untuk sektor industri, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yaitu pertama perbaikan perekonomian global mendorong permintaan eksternal komoditas industri Sulut dan kedua tren positif kenaikan harga CNO yang diperkirakan berlanjut pada tahun 2021,” katanya.

Di sektor konsumsi domestik, faktor pendorong ada tiga. Pertama adalah peningakatan aktivitas sosial ekonomi masyarakat sejalan dengan pemberian vaksin, kedua peningkatan permintaan secara gradual sejalan dengan kenaikan pendapatan dan ketiga kenaikan belanja Bantuan Sosial & realisasi belanja Operasional pemerintah.

Dan di sektor ekspor, perbaikan perekonomian global mendorong permintaan eksternal komoditas industri Sulut. “Tren positif kenaikan harga CNO yang diperkirakan berlanjut pada tahun 2021 serta perbaikan pariwisata di semester 2 2021,” jelas Arbonas.(jm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *