oleh

Hadapi PON XX Papua, Program Tak Berubah

Barometer.co.id-Manado. Kendati rumor pemangkasan anggaran untuk kebutuhan PON XX akibat kebijakan Refocusing Anggaran setiap SKPD terus bergaung, tapi KONI Sulut tetap konsisten menjalankan program sesuai tahapan yang disepakati bersama Dispora Sulut sebagai wakil Pemerintah Sulut, yang menyediakan anggaran Hibah khusus untuk kebutuhan Kontingen Sulut menghadapi PON XX Papua.
Ketua Harian KONI Sulut, Kolonel Inf Theo Kawatu SIP mengatakan meski ada sejumlah kebijakan terkait anggaran oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulut, program yang sudah ditetapkan untuk persiapan baik itu Pelatda, Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pertandingan, Perlengkapan Kontingen, try out hingga keberangkatan ke Papua tetap sesuai hasil keputusan bersama.
Artinya, kebijakan anggaran dalam bentuk Refocusing sebesar 12 persen yang bakal diterapkan di seluruh SKPD Pemerintah Provinsi Sulut, tidak akan menggangu program yang telah diputuskan oleh KONI bersama Dispora Sulut. Sebab, jika Refocusing Anggaran harus mengorbankan program persiapan PON, akan berdampak pada target prestasi yang diemban oleh KONI Sulut di PON yakni minimal bisa memperbaiki hasil capaian di PON XIX Jabar Tahun 2016 dimana Kontingen Sulut hanya memperoleh 1 medali emas dan 8 medali perunggu.
Contohnya pada pelaksanaan PON XIX Jabar 2016, dimana alokasi anggaran yang disediakan Pemprov kepada Kontingen Sulut jauh lebih besar dari alokasi untuk PON XX Papua yakni Rp 17 miliar. Hasilnya sudah diketahui bersama dimana Sulut harus puas bercokol di peringkat Ke-31 dari 34 Provinsi. Padahal, kondisi di Jawa Barat jauh lebih mudah untuk menjangkau lokasi pertandingan serta akomodasi bagi kontingen non kampus.
Berbeda dengan Papua dimana secara ekonomi berbeda dengan Jabar sehingga kebutuhan anggaran yang dibutuhkan kontingen Sulut sebenarnya jauh lebih besaran. Sehingga, jika dana sebesar Rp 15 M untuk kebutuhan Kontingen Sulut di PON XX Papua mengalami Refocusing 12 persen, dapat dipastikan anggaran yang tersedia untuk seluruh program menuju PON tinggal Rp 13,2 M.
Jika terpaksa alokasi dana kontingen Sulut di PON XX Papua hanya sebesar Rp 13,2 M, dengan sangat terpaksa harus ada program yang dipangkas yakni uji tanding sebelum berangkat ke Papua. Sebab, untuk program lainnya seperti Pelatda, Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pertandingan dan perlengkapan kontingen serta keberangkatan ke PON sudah tidak bisa diganggu atau direvisi.
Seperti diketahui program KONI Sulut dalam rangka persiapan hingga pelaksanaan PON XX Papua sudah dimulai sejak bulan Februari 2021 dengan ditandai kegiatan Tes Kemampuan Fisik Dasar, Workshop Pendekatan IPTEK Olahraga Terhadap Hasil Tes Pengukuran Antropometri dan Tes Fisik Atlet Pelatda PON dan Tes Kesehatan bagi atlet dan pelatih yang akan menjalani program PELATDA PON.
Pada bulan Maret program Pelatda PON sudah dimulai dengan jumlah peserta 23 Cabang Olahraga terdiri dari 124 Atlet dan 41 Pelatih. Program Pelatda Tahap pertama akan berlangsung hingga bulan Mei 2021 dimana Tim Teknis KONI akan melaksanakan Tes Kemampuan Fisik kedua yang akan mengukur hasil program Pelatda selama tiga bulan.
Konsekuensi dari program yang disusun Tim Teknis KONI Sulut, jika tidak ada perbaikan fisik, dengan sangat terpaksa, atlet tersebut dicoret dari daftar kontingen Sulut ke PON Papua. Artinya, ketika program disertai alokasi anggaran yang sudah ditetapkan KONI Sulut mengalami perubahan setelah adanya Refocusing, tentunya hasil capaian prestasi di Papua juga tidak bisa mencapai target.(hja)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *