oleh

Waspadai DBD sang Silent Killer

Barometer.co.id-Amurang.Diberitakan sebelumnya Keyla Maria Pangkey usia 5 tahun warga Tumpaan, Kecamatan Tumpaan meninggal dunia setelah terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) atau juga dikenal sebagai silent killer pekan lalu. Kematiannya sempat heboh lantaran pihak Klinik Balai Keselamatan Catherine Booth yang menanganinya dinilai tidak cermat. 

dr Erwin Schouten


Sesuai data dari Dinas Kesehatan Minsel, sejak Januari hingga awal Maret sudah ada 10 kasus DBD terkonfirmasi. Dua diantaranya meninggal dunia, satu diantaranya Keyla Pangkey. Karenanya warga dimintakan dapat lebih waspada. Apalagi dengan musim penghujan yang masih berlangsung.


“Diawal tahun 2021 ini dari Januari hingga Maret sudah 10 kasus DBD didapati, dari itu ada 2 orang meninggal dunia yaitu Warga Picuan Baru, Kecamatan Motoling dan termasuk anak Keyla Maria Pangkey warga Tumpaan, kecamatan Tumpaan. DBD termasuk silent killer, karenanya harus waspada,”tegas Schouten.


Lanjut dia menghimbau dan menyarankan kepada setiap orang tua. Bila melihat anaknya mengalami panas atau demam selama tiga hari dan kemudian hari ke empat panasnya turun, justru jangan senang, malahan harus hati-hati. Dia menyarankan segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan. Bahkan bila perlu memintakan periksa laboratorium.


“DBD merupakan penyakit Silent Killer, itu rentan terjadi bagi anak-anak. Artinya ketika anak-anak terjangkit DBD, tidak selalu menunjukan kelemahan fisik. Justru terkadang menunjukan aktivitas yang sangat aktif (lincah-red). Beda dengan orang dewasa atau orang tua, kalau terjangkit DBD justru fisik menunjukan penurunan (lemah-red). Olehnya segera  bawa ke rumah sakit dan memeriksakan ke laboratorium. Kalau pihak rumah sakit belum menganjurkan maka orang tua harus paksa dokter untuk memeriksakan darah ke laboratorium, supaya tau persis penyakit yang diderita anak tersebut,”ujar Kadis Erwin Schouten.


Dengan melihat 10 kasus DBD diawal tahun ini, pihak dinas sudah melakukan himbauan kepada masyarakat dan promosi kesehatan akan bahaya DBD. Apalagi saat ini merajalela dan sudah merenggut dua nyawa,” mari lakukan program 3 M plus, mengubur, menguras dan menutup.  Plusnya mengunakan kelambu dan membersihkan kotoran atau sampah dipinggiran dan di belakang rumah,”urai Schouten.(jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *