oleh

Selamat dari Tragedi Tambang Longsor Watupongkol, Decky Ucapkan Syukur ke Tuhan

Barometer.co.id-Amurang. Salah satu penambang ilegal yang selamat dari tragedi longsor yang terjadi kemarin hari kamis (18/03) di lokasi desa Karimbow, Kecamatan Motoling Fimur, Decky Kumayas saat ditemui d Rumah Sakit (RS) Kalooran merasa bersyukur kepada Tuhan.
“Ini semua karena kemurahan Tuhan saya bisa selamat dari maut ini, kalau bukan Tuhan saya mungkin senasib dengan dua rekan saya yang tertimbun didalam lubang. Karena memang kita pe jarak dengan dua rekan cukup dekat saat kejadian,” ujar Kumayas.
Kumayas menerangkan awal kejadian itu terjadi pukul 18:30. Sebelum kejadian saat di dalam dia menyarankan dua rekannya agar berhati-hati memukul batu rep. Karena memang terlihat rapuh. Mereka juga dari lubang masuk sekitar 100 meter.
“Lokasi di dalam memang cukup luas dan jarak saya dengan dua korban hanya satu meter saja saat itu. Saya sempat lihat bagian tangga atap batu rep yang dikerja oleh mereka terlihat mencurigakan alias retak. saat itu juga saya sarankan keduanya agar hati-hati, dan saran saya lebih baik jangan dikerja,” papar Kumayas.
Namun kedua rekannya tidak mengubris himbauan tersebut. Tak lama kejadian longsor terjadi dan menimpa mereka, melihat kejadian itu Kumayas mrngatakan takut ada longsoran lain dan langsung lari untuk menyelamatkan diri. “Penambang lainnya diposisi yang berbeda ikut berhamburan keluar,  syukur puji Tuhan saya selamat,”terangnya.
Lanjut katanya sampai di atas lubang orang-orang SEJ yang menolongnya,” saya sampai di rumah sakit Kalooran tadi malam pukul 23:30 Wita, dan saya hanya mengalami lengan tangan kanan keseleo tidak patah dan kepala ada luka benturan batu,”kata Kumayas.
Menurut Kumayas kedalaman lubang seratus meter kedalam. Dengan posisi pantungan, majuan, pantungan lagi dan majuan. Lokasi tambang namanya Watupokol, dua korban meninggal masih usia muda tapi sudah berumah tangga nama mereka Melky Karuh, dan Yani Lombok keduanya warga Tokin.

Hingga kini dari informasi yang didapat, proses evakuasi dua penambang masih dilakukan. Namun proses evakuasi yang dilakukan oleh Basarnas, Polres dan Satpol PP masih menemui kesulitan. Ini dikarenakan lokasi lahan yang rapuh mudah langsor.(jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *