oleh

Dinsos Belum Siap Data Lansia

Barometer.co.id. Salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar-Petra Yani Rembang berupa bantuan atau santunan bagi warga lanjut usia (Lansia). Saat ini untuk pelaksanaanya sedang digodok karena Dinas Sosial (Dinsos) masih belum mendapatkan data yang akurat.


Dikatakan saat ini Dinsos dari 177 desa dan kelurahan, belum sampai setengah yang memasukkan data. Belum masuknya data inilah yang membuat program bantuan belum terlaksana.


“Pihak Dinsos sampai saat ini masih tetap menunggu berkas Lansia. Selain itu juga data  penyerahan formulir pendataan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, red) disetiap desa dan kelurahan. Memang ada keterlambatan lantaran batas akhir pemasukan seharusnya 22 Maret,” ujar Kadis Sosial Minsel Sofie Sumampow.


Lantaran adanya keterlambatan dikatakan Dinsos akan jemput bola. Jika ada desa dan kelurahan yang belum memasukan berkas maka petugas kami akan menjemputnya. Kalau ada permasalahan nanti kita akan membantu” ujarnya.

Lanjut dikatakan kadis, ada beberapa kriteria lansia yang akan mendapat bantuan. Salah satunya warga yang telah berusia di atas usia 65 Tahun. “Program pada tahun ini kami akan memprioritaskan lansia yang berusia diatas 65 tahun. Selain itu belum pernah tersentuh dari bantuan apapun. Baik dari daerah maupun dari pusat,” paparnya.


Dengan kriteria tersebut Lansia yang sudah pernah menerima bantuan keluarga PKH, bantuan sembako/ Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan BST, dan lansia yang menerima Pensiunan tidak akan mendapatkan program tersebut. “Memang ada pembatasan agar semua Lansia dapat ter-cover semua melalui bantuan-bantuan baik pusat, provinsi sampai kabupaten,” tegas Sofie.


Sementara itu  Kepala seksi (Kasi) rehabilitas sosial (Rehsos) anak dan lansia Diana Landei, menyebut sementara melakukan sinkronisasi data. Data dari pemerintah pusat seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan dicocokan lagi dengan data dari kelurahan dan desa.


“Kami juga akan berkoordinasi ke dinas Dukcapil Minsel untuk mencocokan data lansia yang ada. Jangan sampai nantinya ada lansia yang sudah meninggal atau sudah pindah ke daerah lain, sehingga data lebih akurat,”ujar Landei.(jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *