oleh

Dirjen Vokasi Kemdikbud Dorong Perubahan Mindset Kepsek SMK se-Sulut

Barometer.co.id – Manado
Seluruh kepsek SMK se-Sulut dituntut harus mampu melakukan perubahan mindset and leadership dalam pengembangan SMK ke depan.

Ajakan ini disampaikan Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto ST MSc PhD, dalam pertemuan bersama Kepala SMK se-Sulut di Hotel Grandpuri Manado, Selasa (06/04)

“Jadi, kepsek SMK harus lebih terbuka dan lebih berani melakukan terobosan-terobosan dan inovasi untuk mewujudkan link and match yang benar dengan dunia usaha dunia industri (DuDi),” ungkap Wikan.

Di mana, sebut Wikan para kepsek SMK harus segera berbenah dari yang selama ini masih pada pola-pola administrasi yang hanya sekadar menghasilkan lulusan SMK berijazah.

“Jadi harus ada pola link and match dengan industri dengan mampu menghasilkan terobosan-terobosan. Seperti melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) maupun SMK-D2 Fast track yang saling bersinergi,” kata Wikan.

Dalam konteks perubahan mindset ini, Wikan mengakui, terjadi perubahan mindset dan kapasitas leadership pada pengelola institusi pendidikan vokasi

“Kepsek SMK harus berani melakukan terobosan-terobosan daripada sekadar diam. Ke depan, kami juga akan menyiapkan kurikulum yang baru bagi SMK yang output-nya harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” sebut Wikan.

Terkait sinkronisasi pendidikan di SMK dengan kampus vokasi dalam program SMK-D2 Fast Track. Wikan mengatakan pendidikan selama tiga tahun siswa yang menempuh studi di SMK bakal terintegrasi dengan pembelajaran tiga semester di kampus vokasi.

“Program SMK-D2 Fast Track itu SMK 3 tahun, dinikahkan dengan 3 semester di D2 di politeknik atau kampus vokasi,” ujar Wikan sembari menambahkan bahwa pada dua semester akhir program tersebut bakal diisi oleh magang di dunia industri.

Di mana, anak SMK, mau lulus 3 tahun langsung kerja silakan. Mau lanjut ke perguruan tinggi ke D2 silakan.

“Jadi, bagi siswa yang ingin mengikuti program SMK-D2 Fast Track bakal mendapatkan ijazah D2,” ungkap Wikan sembari menambahkan peran Polnustar maupun Politeknik Negeri Manado akan disiapkan Kemendikbud dalam mendukung hal tersebut sehingga SMK dan Politeknik akan lebih bersinergi dengan lebih baik.(eau)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *