oleh

Lomba Freediving Competition Siap Hentak Manado

Barometer.co.id-Manado. Meski belum banyak diketahui orang, tapi ternyata olahraga selam bebas memiliki banyak penggemar di Provinsi Sulawesi Utara. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya iven dalam bentuk Kejuaraan Daerah yang telah melibatkan sejumlah penggemar di Kota Manado.
Bahkan, kabar terbaru komunikasi olahraga yang sudah masuk dalam wadah Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sulut, yang dinakodai Gregorius Tonny Rawung telah menjadwalkan sebuah iven bertajuk Manado Freediving 2021 yang ditopang oleh Dinas Pariwisata Kota Manado.
Koordinator iven, Stanley Sradaputta ketika dikonfirmasi mengatakan Iven Freediving dijadwalkan pada tanggal 10-11 April 2021 di Thalassa Resort Milas, Manado. “Nomor yang akan dilombakan adalah Static Disipline dalam bentuk Adu lama tahan nafas tanpa bergerak, yang dijadwalkan tanggal 10 April 2021,” kata Stanley Sradaputta.
Kemudian pada tanggal 11 April 2021, kategori lomba adalah Dynamic Disipline dalam bentuk Adu jauh renang dibawah air tanpa mengambil nafas. “Kegiatan ini berada dibawah naungan organisasi internasional AIDA dan organisasi nasional POSSI dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Manado,” ujar Stanley Sradaputta, yang juga adalah pelatih Cabor Panahan.
Yang menarik pada ajang Manado Freediving Competition 2021, lanjut Sradaputta adalah agenda pemecahan rekor Freediving nasional yang akan memberikan nominasi manusia Indonesia paling lama menahan nafas dalam air tanpa alat bantu. “Jika ada yang berminat untuk ikut silahkan datang ke Thalassa Resort Molas Manado pada tanggal 10-11 April 2021,” imbuh Sradaputta.
Sekum Pengprov POSSI Sulut, Nelson Uada ketika dikonfirmasi terpisah membenarkan soal eksistensi Freediving di Sulut. Ia juga mengakui jika nomor Freediving dipertandingkan di PON XXI Aceh Sumatera Utara, peluang Sulut sangat besar untuk meraih medali. “Tapi kepastian nomor Freediving dipertandingkan di PON 2024 masih akan dibahas di Rakernas POSSI untuk diusulkan pada eksebisi PON XX Papua,” ujar Uada.(hja)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *