oleh

Tunjangan Daerah Khusus bagi Guru di Pulau Marore Telah Dihentikan

Barometer.co.id – Manado


Guru-guru di Pulau Marore, Kabupaten Sangihe mulai tahun 2021 sudah tidak lagi memperoleh Tunjangan Daerah Khusus yang besarannya satu bulan gaji.

Pasalnya, pemerintah melalui Perpres Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024 telah menetapkan 11 provinsi dan 62 kabupaten di Indonesia yang masih dikategorikan sebagai daerah tertinggal.

Adapun dalam perpres tersebut, Provinsi Sulut, khususnya Kabupaten Sangihe sudah tidak lagi masuk kategori daerah tertinggal, sehingga penyaluran tunjangan daerah khusus tak lagi diberikan.

Di mana, dalam penetapan daerah tertinggal sesuai perpres tersebut dilakukan pemerintah setiap lima tahun sekali dengan memperhatikan sejumlah kriteria diantaranya perekonomian masyarakat, SDM, sarpras, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas dan karakteristik daerah.

Menurut Kepala Bidang GTK Dinas Dikda Sulut Merlinda Mamesah SPd yang disampaikannya mewakili Kadis Dikda Sulut dr Liesje GL Punuh MKes, bahwa dengan penetapan Perpres Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penerapan Daerah Tertinggal tersebut juga berpengaruh terhadap tunjangan daerah khusus bagi guru-guru di Pulau Marore Kabupaten Sangihe.

“Jadi, mulai tahun 2021 sudah tidak ada lagi tunjangan daerah khusus bagi guru di sana,” ungkap Mamesah, Kamis (27/05).

Ditambahkannya lagi, pemerintah telah melakukan evaluasi terhadap perkembangan suatu daerah, sebelum menetapkannya dalam kategori daerah tertinggal.

“Ini tentu tak lepas dari kemajuan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulut. Sehingga sejumlah kabupaten di Sulut yang sebelumnya masuk daerah tertinggal di Indonesia, kini sudah tak ada lagi,” tukasnya.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Kepala SMAN Marore Alwein Ponge SPd mewakili guru-guru telah mengeluh ke DPRD Sulut terkait pembayaran tunjangan daerah khusus yang sampai saat ini belum diterima mereka.

Kata kepsek, dirinya berharap pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan guru-guru di Pulau Marore. Pasalnya, guru-guru di Pulau Marore mengabdi dengan segala keterbatasan yang ada. Apalagi Pulau Marore merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia.

“Mudah-mudahan pemerintah bisa memberi perhatian serius bagi kami guru-guru yang mengajar di Pulau Marore,” keluhnya.(eau)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *