oleh

Bulan Mei, Ekspor Sulut Turun 44,76 Persen

Barometer.co.id-Manado. Nilai Ekspor nonmigas Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Mei 2021 mengalami penurunan yang tinggi, yakni mencapai 44,76 persen (mtm) dibanding bulan April. Data sementara yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, pada bulan Mei ekspor Sulut hanya USD40,73 juta, sementara pada April sebesar USD75,40 juta.

Turunnya nilai ekspor Sulut pada Mei 2021 karena dua komoditas andalan dengan kontribusi terbesar, yaitu Lemak dan Minyak Hewan/nabati dan Perhiasan/permata mengalami penurunan yang cukup tinggi. Pada Mei 2021, nilai ekspor komoditas Lemak dan Minyak Hewan/Nabati tercatat USD19,808 juta, sementara pada April sebesar USD38,567 juta. Sedangkan komoditas Perhiasan/Permata, pada bulan Mei nilai ekspor tercatat 7,189 juta, sementara pada bulan April USD12,306 juta.

“Komoditas Lemak dan Minyak Hewan/nabati turun 48,64 persen, sedangkan Permata/perhiasan turun 41,59 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra.

Turunnya nilai ekspor dua komoditas tersebut memang sangat berpengaruh terhadap total nilai ekspor Sulut. Sebab pada April, keduanya berkontribusi 69,01 persen, di mana Lemak dan Minyak Hewan/Nabati berkontribusi 52,32 persen dan Perhiasan/Permata 16,69 persen. Pada Mei 2021, kontribusi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati turun menjadi 48,64 persen, sementara Perhiasan/Permata naik menjadi 17,65 persen. Namun kenaikan tersebut terutama disebabkan karena total ekspor Sulut yang turun hingga 44,76 persen.

Tercatat dari 10 komoditas ekspor utama Sulut, delapan di antaranya mengalami penurunan yang tinggi. Hanya komoditas Garam, Belerang, Kapur dan Ampas, Sisa Industri Makanan yang mengalami peningkatan ekspor, yakni masing-masing 19,77 persen dan 31,79 persen. Pada Mei, nilai ekspor komoditas Garam, Belerang, Kapur sebesar USD3,262 juta, sedangkan Ampas, Sisa Industri Makanan 2,688 persen. Dua komoditas tersebut berada di urutan ketiga dan keempat komoditas ekspor Sulut pada bulan Mei 2021.

Sementara untuk nilai impor Sulut pada Mei 2021 yang juga merupakan angka sementara, mengalami peningkatan 44,42 persen. Pada April 2021, nilai impor Sulut USD2,59 juta sedangkan pada Mei USD3,74 juta. Dengan demikian, neraca perdagangan Sulut pun turun menjadi hanya USD36,99 dibanding bulan April yang sebesar USD71,13 juta. Nilai neraca pada Mei 2021 juga masih lebih rendah dibanding Mei 2020 yang sebesar USD44,32 juta.(jm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *