oleh

Semester I 2021, Realiasasi Penerimaan Negara di Sulut Rp1,971 Triliun

Barometer.co.id-Manado. Realiasasi penerimaan negara di Sulawesi Utara pada semester I tahun 2021 sebesar Rp1,971 triliun. Jumlah ini mencapai 44,86 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp Rp 4,395 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Cerah Bangun yang menjadi keynote speaker pada konferensi pers Perkembangan Pelaksanaan APBN di lingkup Provinsi Sulawesi Utara Semester I tahun 2021, Selasa (27/07). Konferensi pers ini diikuti wartawan secara virtual.

Konferensi pers ini menghadirkan nara sumber Kepala Kanwil DJP Suluttenggomalut, Dodik Samsu Hidayat, Kepala Kanwil DJBC Sulbagtara, Cerah Bangun, Kepala Kanwil DJPB Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardani dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Suluttenggomalut, Aloysius Yanis Dhaniarto.

Cerah mengatakan, penerimaan negara tersebut terdiri Penerimaan Pajak, Kepabeanan dan Cukai serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Dari ketiga sumber penerimaan tersebut, yang terbesar berasal dari penerimaan pajak, yakni 1,447 triliun rupiah. Selanjutnya adalah PNBP sebesar 469,401 miliar rupiah dan Kepabeanan dan Cukai sebesar 54,964 miliar rupiah,” katanya.

Sementara untuk belanja, sudah terealisasi Rp5,249 triliun atau baru 37,61 persen dari target sebesar Rp13,958 triliun. Belanja terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja Transfer dan Dana Desa. Untuk Belanja Pemerintah Pusat, dari target Rp10,671 triliun, sudah terealisasi Rp4,341 triliun atau 40,68 persen. Sedangkan Belanja Transfer dan Dana Desa yang sudah terealisasi baru Rp907,50 miliar dari target Rp3,286 triliun, atau baru 27,61 persen.

Secara rinci dijelaskan, realisasi pendapatan perpajakan terdiri dari empat jenis pajak, yaitu Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya. Untuk Pajak Penghasilan capain sampai dengan semester I tahun 2021 adalah 43,03 persen. Di mana estimasi pendapatan Rp1,915 T dan sudah terealisasi Rp824,45 M. Untuk PPN, capaian 44,84 persen, di mana estimasi Rp1,314 T dan realisasi Rp589,42 M. Untuk PBB, capaian baru 1,53 persen, di mana estimasi sebesar Rp68,74 M dan baru terealisasi Rp1,05 M. Dan untuk pajak lainnya, capaian 42,93 persen, di mana estimasi Rp75,11 M dan realisasi Rp32,7 M.

Sementara Realisasi pendapatan Kepabeanan dan Cukai terdiri dari pendapatan bea masuk, bea keluar dan cukai. Untuk Pendapatan Bea Masuk, dari estimasi Rp7,885 M, sudah terealisasi Rp5,967 M. Untuk Pendapatan Bea Keluar, realisasi jauh di atas estimasi. Sampai dengan 30 Juni 2021, realisasi pendapatan bea keluar mencapai Rp42,107 M, sementara estimasi hanya Rp1,172 M. Itu berarti realisasi mencapai 3.018 persen. Dan untuk Pendapatan Cukai, estimasi Rp15,821 M, realisasi Rp6,889 M.(jm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *