oleh

Aktivitas Masyarakat Berangsur Normal, Ekonomi Sulut Tumbuh 8,49 Persen

Barometer.co.id-Manado. Sulawesi Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada triwulan II tahun 2021, yakni 8,49 persen (yoy). Pertumbuhan yang tinggi ini terutama disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang berangsur normal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan, dari sisi Lapangan Usaha, komponen yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yakni sebesar 70,62 persen. “Pada periode triwulan II tahun 2020, terjadi pembatasan aktivitas sebagai kebijakan adanya penyebaran Covid-19 yang baru mulai melanda Indonesia termasuk Sulut. Sementara pada triwulan II tahun 2021 ini, aktivitas sudah berangsur normal. Hal ini menyebabkan beberapa lapangan usaha yang mengalami pukulan hebat pada tahun lalu, khususnya yang berhubungan dengan pariwisata seperti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan yang signifikan,” jelas Asim

Ia mengatakan, hampir seluruh Lapangan Usaha mengalami pertumbuhan positif. Di sisi Lapangan Usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang mencapai 70,62 persen, kemudian Transportasi dan Pergudangan 22,54 persen dan Konstruksi 19,04 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebesar 14,76 persen, Ekspor Barang dan Jasa sebesar 13,21 persen dan komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,53 persen.

Lebih rinci Asim mengatakan,

Asim mengatakan, fenomena yang terjadi pada triwulan II Tahun 2021 pada komponen Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu, tingkat okupansi hotel pada Triwulan II-2021 meningkat sangat signifikan jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, baik pada hotel bintang maupun hotel non bintang serta meningkatnya kegiatan meeting/MICE yang dilaksanakan di hotel selama Triwulan II-2021.

Sementara fenomena pada komponen Transportasi dan Pergudangan, menurut Asim adalah terjadinya peningkatan pergerakan penumpang pada Triwulan II-2021 di semua moda transportasi umum. Pergerakan pesawat juga berangsur membaik, sehingga terjadi peningkatan yang signifikan baik penumpang maupun barang. “Pada Triwulan II-2021, pembagian kerja WFH dan WFO di beberapa perusahaan/instansi sudah mencapai 25% dan 75%, bahkan beberapa sudah 100 persen. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan transportasi penumpang dalam kota dan antar kota,” ujarnya.

Asim juga menyampaikan fenomena di Lapangan Usaha Konstruksi yang mengalami pertumbuhan tinggi, yakni 19,04 persen. “Pertama, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat pertumbuhan yang signifikan terkait realisasi pengadaan semen di Sulawesi Utara pada Triwulan II-2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Kedua, meningkatnya realisasi anggaran belanja modal pemerintah pusat (APBN) dan daerah (APBD) dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dan ketiga, meningkatnya realisasi proyek-proyek strategis pada Triwulan II-2021 seperti pembangunan destinasi pariwisata super prioritas di Likupang, pembangunan terminal Bandara Sam Ratulangi Manado, pembangunan bendungan, perbaikan jalan, dan sebagainya,” kata Asim.

Dijelaskan Asim, dari 8,49 persen pertumbuhan ekonomi Sulut menurut Lapangan Usaha, konstruksi menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 2,35 persen. Selanjutnya adalah Konstruksi 2,35 persen dan Transportasi 1,45 persen. Sedangkan menurut Pengeluaran, PMTB menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni 4,73 persen, kemudian komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 3,52 persen.(jm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *