oleh

Berdedikasi Dalam Pengembangan Keilmuan, Direktur Utama PLN Raih Lifetime Achievement

Barometer.co.id-Jakarta. Direktur Utama dari PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini, meraih penghargaan Governance, Risk and Compliance (GRC) Lifetime Achievement 2021 yang diselenggarakan oleh Asosiasi GRC Indonesia. Penghargaan diberikan atas dedikasinya terhadap pengembangan keilmuan dan praktik bidang GRC di Indonesia.

GRC merupakan pengelolaan perusahaan lewat integrasi pelaksanaan tata kelola, risiko dan kepatuhan untuk memastikan bahwa perusahaan bisa mencapai sasaran-sasarannya secara andal dan mengedepankan integritas.

Dalam sambutannya, Zulkifli mengaku bangga atas apresiasi yang diberikan kepada dirinya selama menjalankan amanah sebagai nakhoda perusahaan besar di Indonesia.

“Mendapatkan penghargaan GRC Lifetime Achievement tentu merupakan suatu kebanggaan, sekaligus amanah, serta kepercayaan yang harus saya jaga dengan sebaik-baiknya,” ujar pria yang menamatkan Master of Business Administration di Washington University, Amerika Serikat pada tahun 1994 ini.

Sebagai seorang pemimpin, Zulkifli menyampaikan bahwa tugas utamanya adalah membuat keputusan. Semakin tinggi posisi dalam sebuah perusahaan, tentunya keputusan yang diambil bobotnya akan semakin berat.

“Itulah sebabnya saya berprinsip, untuk tidak menunda-nunda segala keputusan yang harus diambil. Untuk itu, penting bagi kita untuk mampu mengukur setiap risiko dari keputusan yang kita ambil,” kata Zulkifli.Sebelum mendapatkan mandat untuk memimpin PLN, Zulkifli tercatat pernah memimpin PT Bank Mandiri Tbk dari Juli 2010 sampai dengan April 2013. Selepas dari Mandiri, Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN saat itu, sempat menunjuknya untuk mengawasi kinerja PLN sebagai Komisaris sepanjang Juli 2013 hingga April 2015.

Dengan pengalaman di industri perbankan selama 31 tahun, Zulkifli memahami betul tantangan dalam menjalankan governance di perusahaan yang mendapat regulasi ketat dari pemerintah. Satu prinsip yang selalu Ia pegang adalah menjauhi conflict of interest (konflik kepentingan) dalam mengambil keputusan.

“Dengan tidak memiliki conflict of interest, kepala kita akan jernih, hati kita akan tenang. Karena kita tahu bahwa setiap keputusan yang kita ambil semata-mata adalah bertujuan untuk kebaikan Perusahaan,” ucap Zulkifli.

Dia pun berharap, implementasi Governance, Risk and Compliance di Indonesia akan semakin membaik kedepannya.

“Seiring dengan peningkatan kesadaran bersama bahwa untuk menjaga perusahaan bahkan negara kita untuk tetap sustain, kita harus menegakkan tata kelola yang baik serta semakin menerapkan budaya sadar risiko dalam setiap pengambilan keputusan yang kita ambil,” pungkasnya.(ing)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *