oleh

Diduga Abaikan Pengusaha Lokal, DPRD Minsel Diminta Panggil PT Sasa

Baromster.co.id – Amurang.
Perusahaan nasional yang tidak memberdayakan pengusaha lokal diarahkan pada PT Sasa. Perusahaan yang diketahui memproduksi tepung dan santan kelapa ini dituding kerap kali mengabaikan mitra kerjanya yang merupakan pengusaha daerah.

Tudingan tersebut tersembul karena diketahui untuk pengerjaan-pengerjaan proyek fasilitas perusahaan, PT Sasa lebih memilih memberikan pada perusahaan nasional. Sedangkan diketahui banyak perusahaan lokal uang berkompeten mengerjakan.

Bahkan dari informasi yang diperoleh, perusahan tersebut bermasalah dengan pihak ketiga yang merupakan kontraktor lokal. Akibatnya pengusaha lokal merugi ratusan juta rupiah dan tidak ada upaya tanggung jawab dari PT Sasa.

Mempermainkan pengusaha lokal ini diduga sebagai upaya memuluskan masuknya perusahaan nasional. Namun disayangkan dengan cara tidak elok dan terkesan mengerjai.

Sepak terjang PT Sasa yan disinyalir merugikan pengusaha lokal ini mendapat kecaman dari pemerhati Minsel. Bila benar terjadi, program pemerintah untuk memberdayakan pengusaha lokal telah dikangkangi.

“Harusnya pihak PT Sasa lebih mendahulukan pengusaha lokal. Kecuali memang tidak ada yang berkompeten. Mengapa demikian? Karena memberikan pengaruh pada perekonomian daerah. Apalagi bila sampai menggunakan cara tidak terpuji seperti tidak membayar hasil pekerjaan kontraktor lokal. Itu sama saja sebuah pelecehan,” sebut Debby R selaku pemerhati Minsel.

Lebih lanjut dimintakan agar DPRD Minsel memanggil pihak PT Sasa. Karena bagaimanapun juga pemerintah wajib melindungi pengusaha lokal. Jangan sampai dipermainkan oleh perusahaan nasional.

“Sebaiknya DPRD memang turun tangan. Kalau perlu memanggil pihak manajemen untuk mempertanyakan sikap mereka. Apalagi bila sampai merugikan pengusaha lokal. Selain itu juga menghimbau semua perusahaan agar memberdayakan pengusaha lokal. Apalagi di masa Pendemi seperti sekarang,” pungkasnya.

Sementara PT Sasa ketika coba dikonfirmasi melalui salah saru managernya, Linda Prang, melalui pesan singkat tidak memberikan jawaban atas tudingan tersebut.(jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *