Pedagang Musiman, Keruk Keuntungan Jelang HUT RI

Barometer.co.id – Amurang
 Bang Uus Kusnadi usia 41 tahun, warga Kabupaten GarutDesa Leles, Kecamatan Leles Provinsi Jawa Barat, salah seorang pedagang musiman atau tahunan. Kali ini ia menjajakan dagangannya dijelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)  Republik Indonesia (RI).

 Barang dagangannya tidak lain berjualan bendera Merah Putih, Umbul- umbul serta background dari ukuran kecil sampai ukuran besar.

Dituturkan profesi ini digelutinya sejak tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Utara. Pertama kali di Kota Tomohon selama 1 tahun saja. Karena pemilik modal barang dagangannya bangkrut. setelah itu tahun kedua modal didapat dari keluarganya dan lokasi jualannya pun pindah di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sampai sekarang.

“Awal di Minsel saya berjualan di depan Makam Pahlawan, Kelurahan Bitung. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena waktu itu disana ada pohon yang rindang dan boleh berteduh untuk berjualan. Lokasi sekarang di jalur Trans Sulawesi Buyungon ini dan sudah 7 kali berjualan atau sudah 7 tahun,” paparnya.

 Sebagai pedagang musiman dia hanya berjualan saat jelang perayaan 17 Agustus saja. Setelah usai perayaan dia pulang kampung ke Garut. “Jika jualan musiman ini sudah 13 tahun, disini saya tinggal ngekost sebulan saja,”ujar bang Uus panggilan akrab.

Omset penjualan bendera dan umbul-umbul sebelum covid-19 mencapai Rp 100 juta sedangkan dua tahun covid-19 kemarin hanya Rp 70 juta.

“Waktu sebelum covid saya datang 4 orang omset Rp 100 juta, pas covid hanya 2 orang Rp 70 juta, saya berharap tahun ini atau saat ini boleh lebih banyak lagi pendapatan karena covid- 19 sudah longgar ditambah lagi kantor-kantor dan sekolah sudah buka,”harapnya.

Pelanggannya datang dari berbagai kalangan. Seperti Camat Motoling Timur, Sultje Mamarimbing yang ditemui sedang berbelanja. Menurutnya dia usai pulang rapat dari kantor bupati. Kebetulan singgah membeli sejumlah bendera dan umbul-umbul untuk dipasang di Kantor Kecamatan.

“Saya seorang ASN terlebih sebagai camat harus memberi contoh, panutan atau teladan. Terlebih dahulu kepada seluruh masyarakat saya di wilayah Kecamatan Motoling khususnya dan pada umumnya, dengan menghargai menghormati para pejuang yang telah gugur demi kemerdekaan RI yang kita cintai. Bentuknya yaitu merayakannya dan memeriahkan dengan memasang atau mengibarkan bendera, umbul-umbul dan pernak – pernik lainnya di setiap rumah-rumah warga dan kantor-kantor maupun sekolah yang ada,” ujar Mamarimbing.

Ditambahkannya, apalagi dua tahun ini kita belum memeriahkannya karena Covid-19. “Karena dua tahun Covid dan belum pernah memeriahkan Hut RI maka saat ini mari kita meriahkan dengan bendera, umbul-umbul dan pernak-pernik murah meriah yang seperti ini,” ungkapnya.

Ditambahkannya harus diingat saat ini kita hanya kurang mengisi kemerdekaan. “Sedangkan yang memperjuangkan sudah mengorbankan jiwa dan raga serta pertumpaan darah maka mari kita bangkitkan jiwa Nasionlisme, mencintai bangsa dan negara ini dan NKRI adalah harga mati,”pungkas Mamarimbing.(jim)