Barometer.co.id-Manado. Daya Beli Petani Sulawesi Utara pada bulan Maret 2023 kembali mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) Sulut yang pada bulan Maret lalu naik 0,46 persen menjadi 106,12. Namun demikian, jika dibandingkan secara year on year (yoy), NTP Sulut tahun ini masih lebih rendah. Sebab pada Maret 2022, NTP Sulut mencapai 110,00.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan, naiknya NTP Sulut pada bulan Maret lebih disebabkan oleh Indeks Harga yang diterima petani naik sebesar 1,33. Sementara Indeks Harga yang dibayar hanya naik 0,87 persen.

“NTP secara YTD (tahun kalender) mengalami kenaikan, sebaliknya secara YoY (tahun ke tahun) masih menunjukkan trend penurunan. Nilai Tukar Petani secara YTD naik hanya 0,06 persen dan YoY turun hingga mencapai 3,56 persen,” ujar Asim.

Jika dilihat per subsektor, dua subsektor yang mengalami kenaikan, sedangkan tiga subsektor mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami kenaikan yaitu Hortikultura sebesar 3,61 persen dan Tanaman Pangan 1,10 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah Peternakan -1,36 persen, Perikanan 0,44 persen dan Perkebunan Rakyat 0,15 persen.

“Subsektor Hortikultura mengalami peningkatan yang sangat tinggi, dan pada Bulan Maret NTP subsektor ini telah mencapai 116,05, sekaligus menjadi yang tertinggi,” kata Asim.

NTP Subsektor Perikanan walaupun mengalami penurunan pada bulan Maret, namun masih menjadi tertinggi kedua dengan nilai 110,94. Kemudian subsektor Tanaman Pangan di urutan ketiga dengan 105,03, Subesktor Peternakan 104,80 dan subesktor Perkebunan Rakyat 104,02.

Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen, dari nilai 104,37 di bulan Februari 2023 menjadi 105,69 di bulan Maret 2023.(jm)