Barometer.co.id-Manado. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara menargetkan kemantapan jalan nasional di daerah kepulauan mencapai 96 persen.

“Di akhir tahun ini dari program pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan, manfaatnya akan terasa. Tidak ada lagi jalan tanah di sana,” ujar Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio MK di Manado, Selasa (25/06/24).

Dia mencontohkan di Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud semua jalan nasional di pulau di mana ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud berada akhir tahun ini tidak ada lagi jalan tanah.

“Semuanya sudah diaspal, tidak ada lagi jalan yang permukaannya tanah,” ujarnya.

Di Pulau Karakelang, BPJN Sulut mengerjakan segmen Essang-Rainis sepanjang 23,4 kilometer jalan tanah hingga pengaspalan.

BPJN Sulut juga mengerjakan pangaspalan paket Essang-Rainis sepanjang 41 kilometer serta penanganan longsor di ruas Beo-Melonguane-Rainis (paket kontrak tahun tunggal).

“Hingga akhir tahun, kemantapan jalan nasional di daerah kepulauan ditargetkan mencapai 96 persen, sama dengan target kemantapan jalan di Sulut. Di Talaud kemantapan jalan saat ini 94 persen,” ujarnya.

Kondisi jalan di tahun 2022 dengan kategori baik, kata dia, sepanjang 312 kilometer, kondisi sedang sepanjang 1.221 kilometer, sehingga jalan dalam kondisi baik dan sedang total sepanjang 1.533 kilometer.

Selanjutnya, kategori rusak ringan sepanjang 140 kilometer dan rusak berat sepanjang delapan kilometer.

Kemantapan jalan disebut mantap atau baik dengan nilai kondisi kerataannya 0-4, sedang nilai 4-8, rusak ringan 8-12, dan rusak berat di atas 12.(ANTARA)