Barometer.co.id-Manado. Nilai ekspor Sulawesi Utara pada bulan Juni 2024 hanya USD40,15 juta, anjlok hingga lebih dari 50 persen, baik secara bulanan (mont to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy). Secara bulanan, ekspor Sulut turun 51,61 persen dan secara tahunan turun 50,58 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha mengatakan, anjloknya ekspor Sulut pada bulan Juni karena komoditas utama Sulut yaitu Lemak dan Minyak Hewani/nabati mengalami penurunan yang sangat besar, yakni mencapai 68,29 persen secara bulanan (mtm) dan 63,56 persen secara tahunan (yoy).
Seperti diketahui, Sulut mengandalkan komoditas tersebut untuk ekspor. Pada bulan Mei, nilai ekspor Lemak dan Minyak Hewani/nabati sebesar USD58,75 juta, mencapai 70,83 persen dari total nilai ekspor. “Pada bulan Juni, walaupun masih menjadi penyumbang terbesar, namun kontribusi komoditas Lemak dan Minyak Hewani/nabati hanya 46,40 persen, atau hanya senilai USD18,63 juta,” ujar Aidil saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (15/07/24).
Komoditas dengan nilai ekspor terbesar berikutnya adalah Ikan, Krustea dan Moluska yakni USD7,99 juta, tumbuh 5,98 persen (mtm) dan 17,63 (yoy). Selanjutnya adalah Olahan Daging, Ikan, Krustea dan Moluska senilai USD5,16 juta, turun 22,39 persen (mtm) dan 7,78 persen (yoy).
Untuk impor pada bulan Juni 2024, tercatat sebesar USD11,13 juta, turun 36,96 secara bulanan (mtm) namun tumbuh 29,23 persen secara tahunan (yoy).(jou)