Manado-Cabang olahraga bridge terpilih bersama 39 cabang olahraga lain untuk dipertandingkan kembali pada Asian Games Ke-19 di Hangzhou, Tiongkok. yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 10-25 September 2022 mendatang.
“Dengan demikian cabang olahraga bridge untuk kedua kalinya dipertandingkan di Asian Games setelah sebelumnya terpilih dipertandingkan di 18th Asian Games 2018 di Jakarta & Palembang,” kata Bert Toar Polii, Humas PB Gabsi.
“Perjuangan mempertandingkan cabang olahraga bridge di multi event sebenarnya sudah dimulai oleh World Bridge Federation cukup lama. Namun memang untuk menembus olympiade musim panas hampir tidak mungkin karena cukup banyak cabang olahraga yang lebih popular antri untuk mendapatkan tempat,” imbuh Bert Polii.
“Kenyataan ini membuat World Bridge Federation mengalihkan ke olympiade musim dingin dan hampir berhasil. Karena pada tahun 2002 saat olympiade musim dingin di Salt Lake City, bridge sudah dipertandingkan sebagai eksibisi,” tutur Bert Polii, yang juga tercatat sebagai salah satu pemain saat Asian Games Ke-18 di Jakarta, Agustus 2018 lalu.
Dikatakan Bert Polii, yang masih tercatat sebagai salah satu pemain Timnas Senior berpasangan dengan Michael Bambang Hartono, Indonesia sebagai salah satu Negara elite di dunia bridge waktu itu diundang untuk ikut berpartisipasi. “Ini menjadi catatan tersendiri karena sebagai Negara tropis bisa berpartisipasi di olympiade musim dingin,” tukasnya.
Sayang sekali perjuangan World Bridge Federation kandas karena pada saat voting untuk merubah salah satu pasal yang mengatur tentang cabang yang dipertandingkan di olympaide musim dingin gagal. Upaya untuk menambahkan olahraga dalam ruangan kandas ditambahkan pada pasal dimana olahraga yang dipertandingkan di olympaide musim dingin harus berhubungan dengan es dan salju.
“Dalam hal ini, Indonesia justru berhasil. PB Gabsi yang dipimpin Wimpy S Tjetjep mampu menggoalkan bridge dipertandingkan di SEA Games 2011 di Indonesia dilanjutkan PB Gabsi pimpinan Eka Wahyu Kasih yang mampu menggoalkan bridge dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta,” sebut Bert Polii.
Nama yang sulit lepas dari perjuangan ini adalah Pembina PB Gabsi, Michael Bambang Hartono sehingga oleh Presiden World Bridge Federation Gianarrigo Rona dianugerahi WBF Gold Medal pada acara upacara pembukaan 51st APBF Championships and 21st APBF Youth Championshis di Seoul Korea tahun 2017.
Tapi lepas dari semua itu, tentu saja peran Menpora, KOI dan KONI begitu besar dalam mengoalkan cabang olahraga bridge di pertandingkan di multi event Asean dan Asia. Selanjutnya Ketua Umum PB Gabsi Miranda S Goeltom menyambut gembira berita ini dan secepatnya akan mempersiapkan tim sehingga mampu menghasilkan yang terbaik buat Indonesia.
“Sebagai salah satu Negara terkemuka di Asia, meraih medali di kancah Asia Games hampir pasti bisa dilakukan. Namun PB Gabsi mentargetkan minimal bisa menghasilkan 1 medali emas dan syukur-syukur bisa dua jika dipersiapkan dengan baik,” lanjut ujar Bert Polii mengutip ucapan Miranda Goeltom.
“Selanjutnya menjadi tugas saya sebagai Ketua Umum untuk memperjuangkan agar bridge bisa dipertandingkan lagi di PON 2021 sehingga bisa menunjang pembinaan yang dilakukan PB Gabsi. Tapi selain itu PB Gabsi juga akan memperjuangkan agar bridge kembali bisa dipertandingkan lagi di SEA Games 2021,” tambah Miranda berapi-api.(hja)
- Pilkada 27 November 2024 Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional
- BGP Provinsi Sulut Gelar Konsorsium Pendidikan Daerah Tahap II
- 57 Tahun di Industri Telekomunikasi, Indosat Ooredoo Hutchison Menuju AI TechCo
- Tips Touring Akhir Pekan ala Honda
- Pemerintah Terbitkan Aturan Pelaksanaan Sistem Inti Administrasi Perpajakan