Waspada, Nelayan Jangan Dulu Melaut

Barometer.co.id-Manado. Cuaca ekstrim berupa hujan lebat dan angin kencang menerpa Provinsi Sulut termasuk Kabupaten Minsel. Tak pelak bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang menelan korban jiwa dan harta benda telah terjadi. Bahkan sepanjang pesisir pantai Amurang porak-poranda diterpa ombak besar dan dibanjir air laut pada Minggu (17/01).


Memanimalisir terjadinya korban, warga dimintakan mengurangi aktifitas luar rumah. Selain itu juga tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Lebih baik bila mengungsi sementara ke daerah lebih aman dengan koordinasi bersama pemerintah setempat.
Bupati terpilih Minsel Franky Donny Wongkar (FDW) juga memintakan kepala nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut dengan cuaca ektrim seperti sekarang. Dia memintakan agar lebih mengutamakan keselamatan jiwa. 
“Saya mintakan jangan dulu ada yang melaut. Pentingkan keselamatan jiwa dengan tetap didarat. Dengan kondisi seperti sekarang memang tidak memungkinkan untuk melaut. Saya juga sudah memintakan kepada Dinas Perikanan untuk melarang nelayan atau kapal berlayar,” tukas Wongkar.
Selain melarang nelayan melaut, FDW juga memintakan segera melakukan pendataan kerusakan alat tangkap yang diakibatkan oleh bencana alam. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan instansi lainnya untuk membantu nelayan atau warga di pesisir pantai yang terdampak ombak besar mengakibatkat air laut naik ke darat.
“Segera koordinasi dengan pemerintah setempat (Camat, Lurah, Kumtua, red) untuk memberikan bantuan warga terdampak, hangan menunggu. Juga data kerusakan alat tangkap nelayan untuk dikoordinasikan agar mendapat bantuan,” tegasnya.
Kepada instansi terkait yakni BNPB, Dinas PU, Dinas Sosial dan lainnya untuk siap siaga mengatasi terjadinya bencana. Respon cepat harus segera dilakukan dengan koordinasi. Apalagi dengan terjadinya tanah longsor di beberapa tempat dan banjir.
“Saya terus memantau dan berkoordinasi dengan instansi berkaitan penanganan bencana. Harus cepat memberikan respon terhadap laporan masyarakat. Pemegang wilayah yakni Camat, Lurah dan Kumtua juga harus terus memantau daerahnya. Lakukan koordinasi dengan semua instansi agar dapat memberi respon cepat bila terjadi bencana. Ungsikan juga warga yang tinggal di daerah rawan,” tegasnya.(vtr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *