Barometer.co.id-Manado. Dana yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sulut senilai Rp 15 miliar untuk kebutuhan persiapan hingga keikutsertaan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Oktober mendatang terancam dipangkas 12 persen. Pasalnya, seluruh SKPD harus melakukan kebijakan Refocusing Anggaran dalam rangka penanggulangan Pandemi Covid-19.

Informasi yang dirangkum media ini dari sejumlah sumber, seluruh SKPD termasuk Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulut, yang menyiapkan anggaran hibah untuk kebutuhan Kontingen Sulut di PON XX Papua akan mengalami Refocusing Anggaran sebesar 12 persen. Jika benar terjadi Refocusing Anggaran PON, dipastikan akan berdampak pada persiapan menuju Papua.

Bahkan, jika harus ada pemangkasan anggaran sebesar Rp 1,5 M, dipastikan atlet atlet cabor yang saat ini sedang menjalani program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) tidak akan menjalani try out. Sangat ironis jika persiapan Sulut ke PON tanpa try out. Sebab, provinsi lain sudah menjadwalkan try out persiapan PON hingga ke luar negeri.

Terkait rencana pemangkasan anggaran persiapan dan keberangkatan Kontingen Sulut ke PON XX Papua, pihak Dispora Sulut telah menyiapkan sejumlah opsi. Menurut Kepala Seksi Olahraga Prestasi, Ricko Pangemanan dan Maikel Tuuk sebagai PPTK dana hibah PON, perhitungan untuk Refocusing Anggaran masih terus dilakukan.

Namun, jika harus ada Refocusing Dana Hibah KONI untuk kebutuhan PON sebesar 12 persen, salah satu item yang harus dihilangkan adalah dana kebutuhan try out. Sebab, untuk kebutuhan Pelatda PON dan keberangkatan ke Papua serta perlengkapan kontingen dan perlengkapan pertandingan sudah sulit untuk dipangkas.

Sebelumnya soal Refocusing Anggaran juga telah disentil oleh Ketua Umum KONI Manado, Hengky Kawalo ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan Dispora Manado, pekan lalu. Menurut Kawalo, yang getol melakukan pembinaan cabor sepak bola usia dini, jika terjadi Refocusing Anggaran untuk kebutuhan olahraga, dampaknya pada program pembinaan atlet.

Disisi lain, para pelaku olahraga juga menyayangkan jika terjadi pemangkasan anggaran kebutuhan Kontingen Sulut di PON XX dan penyelenggaraan PORPROV Sulut. Sebab, dampak dari Refocusing Anggaran prestasi atlet akan menurun. Apalagi, kebutuhan dana kontingen Sulut di PON XX Papua sangat minim.

“Idealnya kebutuhan Kontingen Sulut untuk berpartisipasi di PON XX Papua adalah Rp 20 M. Sebab, ketika PON Jabar Tahun 2016 lalu, Kontingen Sulut mendapatkan dana sebesar Rp 17 M. Artinya, kondisi di Jabar dan Papua sangat berbeda, jadi seharusnya dana untuk kontingen Sulut minimal Rp 20 M atau kalau memang harus menghemat bisa sama dengan PON Jabar yakni Rp 17 M,” kata pemerhati olahraga Sulut Richard Kundiman.

Jadi, dana yang telah dialokasikan Pemerintah Provinsi Sulut senilai Rp 15 M untuk kebutuhan Kontingen Sulut di PON XX Papua sangat pas pasan bahkan minim. Apabila terjadi Refocusing Anggaran PON sebesar Rp 1,5 M, dana tersisa tinggal Rp 13,5 M. Artinya, dengan dana sebesar itu, pasti ada beberapa item yang harus dipangkas. Imbasnya, prestasi atlet atlet Sulut di PON XX bisa jeblok jika ada program yang harus ddihilangkan(hja)