Barometer.co.id-Timika. Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, terjun payung telah menjadi kontributor terbesar medali emas bagi kontingen Sulawesi Utara dalam setiap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Srikandi terjun payung Sulut, Pingkan Natalia Mandagi berharap tradisi medali dari cabang olahraga terjun payung di setiap penyelenggaraan PON bisa terus dipertahankan. “Torang harapkan tradisi prestasi Terjun Payung di PON bisa tetap torang pertahankan kedepan,” ujar Pingkan usai memastikan medali perak bagi kontingen Sulut, Rabu  (13/10).

Oleh karena itu, putri legendaris terjun payung, Almarhum Theo Mandagi sangat mengharapkan adanya regenerasi cabor terjun payung di Sulut. Sebab, salah satu cabor dirgantara ini telah menjadi salah satu ikon bagi Sulut dalam setiap penyelenggaraan PON.

“Tahun 2012 terakhir kalinya torang mampu melaksanakan diklat Terjun Payung for regenerasi, karena memang biaya pesawat relatif cukup mahal dan adik-adik ini sudah dua kali lolos prapon dan membawa nama sulut di PON. Sudah pula berprestasi di kejuaraan-kejuaraan, walau belum untuk PON,” tuturnya.

Kata dia, masih perlu dukungan dari semua pihak untuk bisa mempertahankan prestasi cabor terjun payung Sulut. Saat ini ada lima atlet potensial Sulut, tapi ini masih kurang. Belum cukup untuk turun full team di kejuaraan internasional.

“Semoga terjun payung semakin memasyarakat di Sulut, fasilitasnya juga bisa terdukung, dan tetap bisa berkontribusi bagi prestasi olahraga  di Sulut,” pungkasnya.

Sejak PON XIV hingga XIX (1996 – 2016) ada 16 Cabang olahraga (Cabor) yang merupakan kontributor medali emas bagi Sulut, yakni terjun payung, bridge, anggar,  pencak silat, biliard, tinju, atletik, berkuda, karate, sepatu roda, bulu tangkis, gantole, ski air, layar, menembak dan terbang layang..

Dari 16 Cabor tersebut, Terjun payung sudah menyumbangkan 11 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu, Bahkan dalam setiap penyelenggaraan PON, kecuali PON XIX Jawa Barat Tahun 2016, Terjun Payung konsisten menyumbangkan medali bagi kontingen Sulut.(hja)