Barometer.co.id – Amurang.
Tokoh Santa Claus yang identik dengan perayaan Natal ‘datang’ di Minsel. Kali ini kedatangannya cukup unik, karena membawa misi mencintai lingkungan hidup dengan mengelola sampah. Makanya syarat mendapat kunjungan Santa, peserta wajib menyiapkan sampah berupa botol plastik, kardus, emberan dan lainnya.

Misi unik Santa tak lepas lantaran ‘kedatangannya’ dipromotori oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Minsel yang berupa mempromosikan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Makanya tak heran bila sampah-sampah tadi dijadikan syarat untuk mendaftar sebagai peserta.

“Kami memiliki program sosialisasi kepada masyarakat menyangkut pengelolaan sampah dan nilai ekonomi yang didapat. Karena sekarang menjelang Natal, kami menggunakan tokoh Santa Claus untuk turut mempromosikan,” papar Kepala Dinah LH Minsel, Roi Sumangkut di ruang kerjanya.

Dijelaskannya pemilihan Santa Claus karena bertepatan dengan momen Natal, juga karena tokoh tersebut memiliki kedekatan dengan anak. Sedangkan program mencintai lingkungan dengan mengelola sampah juga ada yang ditujukan bagi anak-anak. Dengan tujuan sudah dari dini ditanamkan bagaimana mengelola sampah secara bertanggung jawab.

“Pada program ini kan pendaftarannya dengan sampah. Sehingga nantinya masyarakat dan juga anak-anak mengerti bahwa sampah memiliki nilai ekonomi. Pada titik akhirnya kesadaran mengelola sampah dapat ditumbuhkan. Kan lebih mudah kita mengajarkan bila ada keuntungan langsung pada masyarakat,” jelasnya.

Lanjut dipaparkannya sampah yang dijadikan alat pendaftaran sudah ditentukan jenis dan jumlahnya. Botol plastik air mineral isi 600 ml diperlukan 50 buah, sedangkan bila isi 1 liter cukup 30. Peserta juga dapat menggunakan kertas seberat 20 Kg atau emberan 10 Kg.

“Sampah ini akan ditukarkan dengan bahan pokok dan bingkisan bagi anak-anak serta kalender yang dibawa langsung oleh Santa Claus di rumah peserta,” beber Sumangkut.

Lanjut diungkapkannya peserta yang mengetahui syarat pendaftaran membludak. Namun karena masalah waktu, sehingga dibatasi 50 peserta saja. “Sempat kewalahan, makanya kami janji tahun depan akan kembali mengadakan dengan mengakomodir lebih banyak peserta. Kami bersukur pesan dari kegiatan ini dapat sampai ke masyarakat. Apalagi saat berjalan berkunjung ke rumah peserta, Santa sosialisasi pemilahan dan manfaat sampah dinilai dari sisi ekonomi,” pungkasnya.(jim)