Barometer.co.id-Jakarta. PT PLN (Persero) siap menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada Oktober 2022. Selain memastikan keandalan pasokan listrik, PLN juga menyediakan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, pada pertemuan internasional tersebut banyak kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik. Oleh karena itu, PLN akan menambah pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging sebanyak 10 unit, sedangkan yang sudah dioperasikan saat ini sebanyak 10 unit.
SPKLU Ultra Fast Charging ini penting karena banyak mobil dari kepala negara ini yang membutuhkan daya lebih besar, sementara SPKLU yang saat ini berkapasitas 150 kiloWatt (kW) belum memadai. PLN pun akan menggandeng Hyundai untuk bisa membangun SPKLU berkapasitas 300 kW untuk mendukung sistem charging bisa lebih cepat.
“Kami bekerja sama dengan Hyundai berapa banyak dibutuhkan. Karena ada perbankan Korea itu mau kasih grant itu. Ini akan kami fokuskan di Bali. Di situ, ada mobil kepala negara yang berbasis listrik yang lumayan besar listriknya, jadi kita akan punya ultra fast charging,” ujar Bob.
Jika dengan SPKLU berdaya 150 kW pengisian dari 0 hingga 100 persen mobil Hyundai Ioniq 5 membutuhkan waktu sekitar 1 jam, maka dengan SPKLU berdaya 300 kW hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Chief Operating Officer Hyundai Motor Asia Pasific, Lee Kang Hyun menjelaskan, kerja sama dengan PLN dalam mensukseskan acara G20 merupakan pilot project untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik.
Lee Kang Hyun menjelaskan, pada perhelatan G20 pemerintah menunjuk Hyundai untuk menghadirkan kendaraan listrik sebagai official car bagi para pemimpin negara. Hyundai pun akan mengeluarkan dua tipe mobil listrik besutan baru.
“Pemerintah menunjuk hyundai untuk menyediakan mobil listrik untuk perhelatan G20 nanti. Kita akan mempersembahkan untuk G20, mobil listrik G80, yang special edition. Lalu, mobil listrik yang dipabrikasi di Cikarang, Ionic 5, itu yang akan dipakai dalam G20,” ujar Lee Kang Hyun.
Pilot project bersama PLN dalam perhelatan G20 ini, kata Lee akan menjadi contoh penggunaan kendaraan listrik. Ajang ini menjadi showcase penggunaan mobil listrik yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20 yaitu transisi ke energi bersih.
“Kami bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali dan PLN terkait ketersedian infrastruktur listrik. Kita bisa bikin jadi contoh kalau bisa mendorong mobil listrik di Bali. Kalau ini berhasil, ini bisa menyebarluaskan di kota lain,” ujar Lee Kang Hyun.(ing)