Barometer.co.id – Amurang
Sudah dua tahun, Pendemi Covid-19 yang bermula di Cina dan merontokkan ekonomi dunia belum juga berakhir. Bahkan telah muncul varian-varian yang baru. Terbaru varian Omicron yang mendatangkan gelombang ketiga yang diperkirakan mencapai puncak bulan Maret. Menyikapinya warga diminta tak abaikan protokol kesehatan (Prokes) dan divaksin.
“Pertama kita harus pahami bahwa pendemi Covid itu nyata. Kini telah mencul varian baru sehingga penyebarannya lebih cepat. Jangan kita lengah, karena saat ini saja penambahan kasus baru di Minsel mengalami lonjakan tajam. Warga sudah seharusnya membantu pemerintah dan diri sendiri agar pendemi cepat berakhir dan tetap ketat melaksanakan protokol kesehatan,” Wakil Ketua DPRD Minsel Stefanus Lumowa.
Pelaksanaan protokol kesehatan berupa 3M juga harus ada dorongan dari pemerintah. Terutama meminimalisir adanya kerumunan massa yang menjadi mangsa empuk penyebaran Covid. Tentu tetap juga memperhitungkan agar ekonomi dapat tetap berjalan.
“Kita perhatikan sekarang banyak yang sudah pandang enteng dengan mengabaikan protokol kesehatan. Jaga jarak juga seperti tak lagi dijalankan. Sedangkan masker hanya menjadi pajangan. Perlu adanya sikap lebih tegas lagi. Terutama menyangkut menjaga jarak,” tegasnya.
Legislator yang juga Ketua DPC PDIP Minsel ini juga mengajak warga mensukseskan program vaksinasi Covid-19. Menurutnya pemerintah sedang mengejar target herd imunity nasional. Dengan capaian ini, kita dapat dinyatakan berhasil keluar dari Pendemi. Pastikan juga mendapatkan vaksin lengkap hingga booster.
“Pemerintah telah menyediakan vaksin secara gratis bagi masyarakat. Namun program ini sulit tercapai targetnya bila tidak didukung oleh masyarakat. Ini berbahaya, karena kita bakal sulit keluar dari Pendemi dan pada akhirnya dari krisis ekonomi. Masyarakat harus percaya vaksin sudah melalui proses uji coba sehingga aman,” terang Lumowa.
Lanjut dia juga mendesak pemerintah dapat berlaku tegas menyangkut vaksin. “Kita perlu secepatnya keluar dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pendemi. Bila berlarut-larut dapat berkembang menjadi krisis sosial dan jelas jauh lebih berbahaya. Makanya sikap tegas perlu dilakukan, meski tetap mengedepankan pendekatan. Apalagi ini sudah dua tahun,” pungkasnya.(jim)