Barometer.co.id-Manado. Masyarakat saat ini cenderung hanya menyimpan uang logam daripada dibelanjakan. Padahal uang logam sangat penting dalam proses transaksi. Untuk itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Utara mengajak masyarakat membelanjakan uang logam mereka.

“Bank Indonesia selalu mencetak uang logam dengan jumlah yang sangat banyak, namun kebanyakan tidak kembali. Ibaratnya dalam perang, uang logam ini hilang dalam pertempuran. Hal ini terjadi karena masyarakat cenderung hanya menyimpang uang logam ketimbang membelanjakannya,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat.

Akibat hanya disimpan menurut Arbonas, uang koin ini tidak tersirkulasi dengan baik di masyarkat ataupun kembali ke Bank Indonesia. Di sisi lain, pengusaha ritel sangat memerlukan uang logam untuk kembalian. Pecahan uang koin/logam tersebut seringkali terlupakan karena nilainya yang kecil, padahal jika uang koin tersebut dikumpulkan, maka akan memiliki nilai dan manfaat yang besar, serta dapat mengendalikan lajunya inflasi.

KPwBI Sulut pun mensosialisasikan dan menggelar gerakan peduli koin di 16 sekolah setingkat SD dan SMP di kota Manado. Dalam kegiatan peduli koin yang diikuti 16 sekolah SD dan SMP dalam dua minggu berhasil mengumpulkan 317.261 keping atau sebesar Rp102.044.150,00. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan perlu kita laksanakan kembali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya penggunaan uang logam dalam transaksi pembayaran. Sekolah yang mengikuti gerakan peduli koin ini mendapat penghargaan dari Bank Indonesia.

“Kita perlu menanamkan pemahaman ini kepada anak-anak sejak dini, supaya mereka terbiasa berbelanja dengan uang koin. Jika sudah terbiasa, hal ini akan mereka bawa sampai dewasa,” ujar Arbonas.

Bank Indonesia menurut Arbonas juga memberikan edukasi dan menggelar gerakan Peduli Koin kepada rumah ibadah dan menyalurkan logam yang terkumpul bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang langsung menukarkannya untuk digunakan dalam transaksi pembayaran.(jm)