Barometer.co.id – Amurang
Pemerintah Kabupaten Minsel menggelar Forum Lintas Perangkat Daerah Pemkab Minsel dalam rangka Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) perangkat daerah tahun 2021-2026. Kamis (12/05), di Aula Waleta Kantor Bupati. 

Informasi yang dihimpun. Bupati Minsel Franky Donny Wongkar (FDW) dan wakil Bupati (Wabup) Pdt Petra Yani Rembang (PYR) sebagai pimpinan forum yang diikuti para kepala perangkat daerah serta sejumlah Kepala Kecamatan (Camat). 

Kegiatan dimulai dari memberikan kesempatan kepada sejumlah OPD untuk menyampaikan, serta menjabarkan sejumlah program rencana strategis yang bakal digelar. Seperti adanya rencana program sosialisasi Pariwisata secara besar-besaran yang direncanakan bakal digelar. 

Selain itu sejumlah rencana program pertanian unggulan yang sudah dan mulai digelar, salah satunya program Upland yang saat ini masih berjalan. 

Bupati mengatakan, forum yang digelar saat ini memang perlu dilakukan. Terutama untuk membahas Renstra. Ini sangat tepat untuk melatih diri. Ketika ada pertemuan di Provinsi dan pusat untuk presentasi program kegiatan kita harus siap. 

Tujuan forum ini sekali lagi digelar bukan untuk menjatuhkan tapi memperbaiki apa yang kurang. Dengan tujuan akhir menggapai visi dan misi pemerintahan yang Maju, Berkepribadian dan Sejahtera.

“Soal koordinasi dan komunikasi antar perangkat daerah yang saya dan pak Wabup perhatikan, belum terjalin dengan baik. Kedepan saya harapkan ini bisa jalan. Karena kita tidak berjalan sendiri, tapi kita berjalan bersama menuju Minsel yang Maju, Berkepribadian dan Sejahtera, “kata Bupati. 

Sementara itu, Wabup PYR menanggapi sejumlah presentase yang dijabarkan. Mulai dari destinasi wisata, PYR menilai perlu adanya destinasi yang strategis yang bisa menjadi unggulan. 

“Untuk destinasi wisata itu, kalau bisa tetapkan yang strategis, mudah dan murah. Karena wisatawan yang datang mau cari itu. Kemudian sinergitas juga harus terus dilakukan supaya setiap rancangan, rencana berjalan selaras dan tepat sasaran. Soal ketahanan pangan, kita harus mengembangkan padi ladang, karena saat ini bicara sawah biaya perawatan lebih mahal dibanding ladang. Itu yang harus kita kembangkan, ini juga tantangan bagi kepala dinas pertanian yang baru.”pungkasnya.(jim)