Barometer.co.id – Amurang
Kepanikan warga Kelurahan Uwuran dan Bitung Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) tampak pada Rabu (15/06) pada pukul 13.00 Wita. Pasalnya jembatan Ranowangko yang menghubungkan jalan Boulevard tiba-tiba rubuh dan tenggelam.

Tidak hanya jembatan, jalan Boulevard dari belakang Siera Resort sampai I’m Amurang kurang lebih sepanjang 1 Km juga ikut amblas. Amblasnya jalan dan jembatan juga membawa serta kurang lebih 20 rumah, tiga villa dan sejumlah bangunan lainnya ikut rusak atau hilang.

Dari penuturan sejumlah warga sekitar yang menjadi saksi mata, tidak ada ombak besar atau angin kencang sebelumnya. Namun tiba-tiba tanah mulai bergetar dan terjadi runtuhan tanah. Baru sekitar pada pukul 13.30 Wita kemudian jembatan rubuh dan tenggelam.

“Torang nyanda sangka sebelumnya lantaran cuaca ada bagus kong nyanda ada ombak besar. Tiba-tiba jo tanah mulai bergetar dan retak, kemudian mulai runtuh. Rumah-rumah juga ikut runtuh kong tenggelam,” sebut Ferry S.

Dari pantauan wartawan harian ini, selain rumah dan bangunan yang amblas serta tenggelam, kerusakan juga terjadi di darat. Sedikitnya ada dua rumah yang rusak setelah tertimpa tiang listrik. Begitu pula dengan perahu dan kapal-kapal milik nelayan yang ikut hilang ataupun rusak parah.

Dari informasi yang diperoleh, amblasnya jembatan dan jalan Boulevard diakibatkan oleh abrasi pantai. Ini memungkinkan karena jalan Boulevard merupakan hasil reklamasi pantai yang sebelumnya telah dibangun tanggul penahan ombak.

Sedangkan dikalangan masyarakat beredar yang menyebutkan bencana terjadi memiliki hubungan dengan gunung Soputan. Dari kepercayaan masyarakat, ada saluran yang menghubungkan Soputan dengan pesisir pantai Amurang. Pada periode tertentu, pasir di sekitar pesisir pantai akan terhisap sehingga menimbulan celah yang kemungkinan menjadi penyebab ambruknya jembatan dan jalan.

Sementara itu berdasarkan laporan dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, tenggelamnya jembatan lantaran abrasi pantai. Akibatnya bangunan yang berada di atas pantai terdampak abrasi ikut runtuh dan tenggelam.

“Untuk analisa sementara diperkirakan abrasi pantai, yang mengakibatkan jembatan dan jalan boulevard serta tembok pengaman pantai beserta beberapa rumah warga tenggelam. Itu kesimpulan kita dan masih akan dilakukan pengkajian lebih lanjut,” ujar Kepala BPBD Thorie Joseph. 

Untungnya meski bencana ini membawa kerugian material dalam jumlah sangat besar, tidak ada korban jiwa. “Sampai terakhir tadi, sesuai laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Warga yang terkena dampak dan berada di sekitar saat ini telah diungsikan,” terangnya.

Pada bagian lain Pemkab Minsel lewat BPBD bersama Dinas Sosial telah mendirikan tiga posko. Warga terdampak telah diarahkan untuk sementara dapat tinggal di posko pengungsian yang telah disediakan.

“Pengungsi telah diarahkan untuk menempati posko-posko yang telah didirikan. Di posko telah tersedia pula layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan serta dukungan logistik tanggap darurat dari Dinas Sosial,” beber Kabid BPBD Harits Lokas saat dijumpai di Posko.

Sedangkan data kerusakan yang ditimbulkan 20 rumah tenggelam dan hanyut, lima rumah rusak berat, lima cottage dan satu restoran tenggelam atau rusak. Selain itu juga dari data sementara yang masuk, 10 perahu alami kerusakan parah serta tenggelam.(jim)