Barometer.co.id – Amurang
Peristiwa berbagai Aksi kejahatan di wilayah Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terlebih khusus di desa Motoling dua tidak dapat dipungkiri oleh aparat Pemerintahan desa.
Tindakan kriminal atau kejahatan di desa ini sesuai laporan yang masuk oleh warga setempat kepada pemerintah desa diantaranya kejahatan pencurian ternak atau doger dan elektronik, serta kenakalan pemuda, remaja dari balap liar hingga knalpot racing. Kesemuanya itu membuat resah, kekwatiran dan ketidak nyamanan bagi warga setempat.
Sehingga ada tindakan Preventif dari Pemerintah desa dengan meningkatkan keamanan, ketertiban dan kenyamanan yaitu melibatkan Satuan Perlindungan Masyarakat atau sering kita sebut dengan Satlitmas atau yang lebih kita kenal dengan nama Linmas/Hansip merupakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana dan lain-lain.
“Setiap hari laporan kejahatan selalu ada dari masyarakat, kasus pencurian ternak/doger dan pencurian lainnya serta keributan. Selain itu balap liar dan knalpot racing oleh kenakalan remaja pemuda yang ada. Untuk menindak lanjuti atau mengantisipasi hal-hal tersebut, kami Pemerintah desa mencanangkan program Linmas dengan menempatkan personil disetiap pos penjagaan pada malam hari mulai pukul 21:00 hingga pagi hari pukul 05:00,” ujar Donald J. Pesik selaku pejabat hukum tua setempat.
Lanjut disampaikannya lagi, saat ini ada 7 pos penjagaan, satu didalamnya merupakan pos induk. Setiap pos penjagaan ditempatkan 2 personil Linmas dan saat ini jumlah personil Linmas berjumlah 12 orang.
“Desa Motoling dua ada 6 jaga dan Setiap posnya ditempatkan dua orang Linmas yaitu ketua dan anggota serta melibatkan warga masyarakat disetiap jaga yang dikoordinasi oleh masing-masing kepala jaga yang ada. Untuk Koordinator Linmas (Siskamling) oleh Kasi Pemerintahan (Denny Manese), yang pastinya setiap Linmas sudah dibekali ID card dan seragam serta pelatihan-pelatihan keamanan agar sewaktu-waktu ada persoalan yang terjadi sudah tahu apa yang harus dikerjakan,”tandas Pesik.
Pesik menambahkan selain memperkuat keamanan dan ketertiban serta kenyamanan bagi masyarakat yang menempatkan setiap pos oleh personil Linmas ini, pengawasan juga diperketat dengan pemasangan CCTV di jalan raya dan setiap persimpangan yang ada.
“Selain Linmas kami juga sudah memasang CCTV di setiap persimpangan jalan raya baik diluar maupun didalam desa yang pastinya masuk diwilayah desa Motoling dua ini dan saat ini sudah terpasang 5 CCTV dan monitor TV ditempatkan di kantor desa dan yang rencananya akan memasang 11 unit CCTV. Program pemasangan alat CCTV seperti ini di Kabupaten Minsel baru ada di desa kami, rencananya akan diresmikan oleh Bupati Minsel pada awal Oktober 2022 ini,” urainya.
Menurut Pesik pengontrolan keamanan juga melibatkan pihak Polsek dan Koramil setempat.
“Pihak Polsek dan koramil setiap 3 malam datang mengontrol sehingga dalam satu minggu dua kali mereka datang mengontrol ke desa baik dimalam hari dan pagi hari. Kalau untuk pengontrolan setiap harinya datangnya dari aparat Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan bersyukur semenjak adanya program Linmas dan melibatkan pihak aparat hukum dan yang sudah berjalan selama tiga minggu diwilayah kami ini sudah membuahkan hasil keamanan yang kondusif sampai saat ini, sehingga laporan-laporan tindak kejahatan dan keributan sudah tidak terdengar lagi,” tutup Pesik.(jim)