Barometer.co.id-Manado (07/10). Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 miliar pada 2022 untuk membangun wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di daerah tersebut. Dana tersebut untuk membagun jalan dan jembatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Kira-kira kami mengalokasikan sebesar 20 persen dari pagu anggaran pada tahun ini sekitar Rp658 miliar,” kata Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio Muhammad Kamaludin di Manado, Jumat.

Proporsi anggaran tersebut menurut dia, untuk menunjang program pemerintah membangun wilayah 3T sebagai beranda terdepan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga.

“Itu program pemerintah yang harus didukung, daerah perbatasan adalah daerah strategis negara sehingga citra dan wibawa negara harus dijaga dengan cara membangun wilayah tersebut,” katanya.

Anggaran tersebut, kata dia, diplot untuk membangun jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Di Sangihe, BPJN Sulut mengalokasikan anggaran sebesar Rp22 miliar untuk paket preservasi jalan.

Sementara itu di Talaud, dialokasikan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk preservasi jalan Rainis-Melonguane-Beo, serta lingkar Miangas dan lingkar Kakorotan.

Selain itu, ada proyek pembangunan jembatan Ammat senilai Rp44 miliar, serta preservasi Jalan Essang-Rainis (paket tahun jamak) sepanjang 23,4 kilometer yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp45 miliar.

Dia berharap, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di kedua wilayah kabupaten kepulauan tersebut akan menumbuhkan perekonomian daerah serta peningkatan kesejahteraan warga setempat.

“Mari kita jaga dan pelihara apa yang kami sudah bangun di sana sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Hendro.(ant)