Barometer.co.id-Tomohon. PLN UPDK Minahasa melakukan penandatanganan kerjasama dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIB Tomohon dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Manado, Jumat (09/12). Melalui kerjasama ini, PLN UPDK Minahasa akan membangun infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya dengan memanfaatkan FABA di LPKA dan LPP.

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur dan Kepala LPKA Tomohon, Heri Sulistyo serta Kepala LPP Manado. Andreas mengatakan, limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) yang merupakan sisa pembakaran di PLTU, sebelumnya termasuk limbah B3, atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Namun dengan adanya PP No. 2 Tahun 2021, limbah FABA sudah tidak termasuk lagi dalam kategori B3 sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan konstruksi.

“Hari ini kami melakukan penandatanganan dengan dua lembaga pemasyarakatan, yaitu LPKA dan Lapas Perempuan. Kerjasama ini dalam bentuk pemanfaatan limbah FABA. Di mana kita mendukung pembuatan atau konstruksi fasilitas yang dibutuhkan dalam Lapas anak dan perempuan. Diharapkan, konstruksi ini bisa meningkatkan program pembinaan di lapas ini,” ujar Andreas.

Selain pemanfaatan FABA, PLN UPDK Minahasa juga melakukan kerjasama dalam bentuk program-program yang bisa meningkatkan kemampuan dari warga binaan. Pihaknya akan memberikan pelatihan pemanfaatan FABA kepada anak-anak dan perembuan yang menjalani pembinaan.

“Sehingga setelah selesai menjalani pembinaan, mereka memiliki kemampuan dalam pemanfaatan FABA atau material konstruksi. Setelah keluar nanti dan mereka membuat UMKM, kami akan mensuport material UMKM tersebut dalam bentuk FABA,” kata Andreas seraya menambahkan, pihaknya akan memberikan FABA secara gratis.

FABA menurutnya memiliki manfaat yang sangat banyak. Dan sampai saat ini, PLN UPDK Minahasa telah memanfaatkan limbah FABA dari PLTU Amurang sebanyak hampir 30 ribu metrik ton.

Kepala LPKA Kelas IIB Tomohon, Heri Sulistyo mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada PLN UPDK Minahasa yang akan memberikan bantuan dengan membangun jalan maupun fasilitas lainnya di lingkungan LPKA Tomohon.

“Pembinaan tidak akan bisa maksimal jika tidak dibantu. Saat ini, kegiatan sehari-hari terkendala karena jalan yang rusak dan tidak layak. Apalagi jika ada tamu yang datang berkunjung, seperti menteri yang datang beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu dengan adanya pembangunan jalan dan tempat parkir oleh PLN UPDK Minahasa ini, kami sangat terbantu dan berterima kasih,” ujarnya.

Dengan perbaikan jalan dan pembuatan tempat parkir, aktifitas sehari-hari seperti pengamanan maupun kerja akan berjalan lebih baik. Pelayanan kepada masyarakat juga menurut Heri akan menjadi lebih maksimal.

“Selain itu juga ada pelatihan yang akan diberikan kepada anak-anak. Baik itu pemanfaatan limbah FABA maupun pelatihan terkait listrik. Anak-anak yang mengikuti pelatihan nantinya akan diberikan sertifikat sehingga setelah selesai menjalani pembinana, mereka memiliki keahlian. Baik untuk pengolahan limbah FABA maupun tentang kelistrikan,” ujarnya.

Saat ini menurut Heri, jumlah anak yang sedang menjalani pembinaan di LPKA Kelas IIB Tomohon sebanyak 130 – 140 orang.(jm)