Bitung, Barometer.co.id
Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) bekerjasama dgn SMAN 2 Bitung pada Jumat (12/05) menggelar pelatihan jurnalis di sekolah.

Dalam sessi materi terkait “Bagaimana Mengidentifikasi dan Menangkal Hoaks” disampaikan oleh Yoseph E Ikanubun.

“Hoaks adalah informasi bohong. Ada berbagai jenis hoaks, karena itu penting bagi kita mengidentifikasi sekaligus menangkal hoaks,” papar Ikanubun yang juga Pemred DetikManado.com ini.

Dia memaparkan, ada beragam hoaks berupa misinformasi dan disinformasi yang berkembang dan menyebar sehari-hari. Untuk itu, perlu mengenali beragam mis dan disinformasi tersebut.

“Misinformasi adalah informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Sedangkan disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah. Ini disengaja,” papar Ketua Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado Periode 2018-2021 dan 2021-2024 ini.

Dia kemudian memaparkan disertai beragam contoh jenis-jenis misinformasi dan disinformasi yakni satire, konten menyesatkan, konten asli tapi palsu, konten pabrikasi, konten tidak terkait, konten dengan konteks yang salah, serta konten manipulatif.

“Untuk itu, kita perlu mencermati baik-baik konten-konten yang beredar, jangan kita langsung membagikan karena bisa dikategorikan sebagai penyebar hoaks,” ujar Penguji Kompetensi Jurnalis AJI Indonesia ini.

Dalam kesempatan itu, Ikanubun juga memaparkan tentang penyebab muncuknya hoaks yang beredar di masyarakat. Dia menyebut, sedikitnya ada 7 alasan beredarnya misinformasi dan disinformasi.

“Penyebabnya adalah jurnalisme yang lemah, buat lucu-lucuan, sengaja membuat provokasi, partisanship, cari duit melalui clickbait – iklan, gerakan politik, dan propaganda,” ujarnya.

Setelah memberi penjelasan terkait beragam mis dan disinformasi, para peserta kemudian diberi beberapa tips untuk bagaimana menangkal hoaks yang beredar. Mereka juga diberi pemahaman terkait ancaman hukum bagi penyebar hoaks.

“Ada ancaman hukuman seperti diatur dalam UU ITE, sehingga kita harus berhati-hati dan bijak dalam menerima dan mengelola informasi yang diperoleh,” ujarnya.

Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Siswa yang diikuti 52 peserta ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 2 Bitung Maxi Awondatu SPd MPd didampingi Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Bily Lukas SPd.

Sedangkan fasilitator yang dihadirkan adalah Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulut Agustinus Hari, Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut Julkifly Madina, dan Ahli Pers dari Dewan Pers Yoseph E Ikanubun.(eau)