Barometer.co.id-Manado. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menempati peringkat pertama pada Struktur Perekonomian Sulawesi Utara dari sisi Lapangan Usaha. Namun pada rentang tahun 2010 sd 2022, andil sektor pertanian memiliki kecenderungan menurun.

“Pada tahun 2010, sektor pertanian memberi andil 23,74 persen pada struktur perekonomian Sulawesi Utara. Namun pada tahun 2022, turun menjadi 20,90 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko.

Selama rentang waktu tersebut, share sektor pertanian memang terjadi fluktuasi, kadang naik dan kadang turun. Namun sejak 2010 memiliki kecenderungan menurun. Andil terendah sektor Pertanian terjadi pada tahun 2019 yakni 20,83 persen.

Sebaliknya, ada sektor yang andilnya terhadap struktur perekonomian Sulut mengalami kenaikan, yaitu Transportasi dan Pergudangan serta Perdagangan Besar dan Eceran. Pada 2010, sektor Transportasi memberi andil 8,07 persen, namun pada tahun 2022 naik menjadi 10,30 persen.

Sedangkan sektor Perdagangan Besar pada 2010 memberi andil 12,04 persen dan pada 2022 sudah di angka 13,32 persen. Andil tertinggi sektor Transportasi terjadi pada tahun 2019 sebesar 11,21 persen, sedangkan di sektor Perdagangan Besar terjadi pada tahun tahun 2022 lalu.

Dua sektor lainnya yang masuk lima besar pada struktur perekonomian Sulut, yaitu konstruksi dan Industri Pengolahan mengalami penurunan. Pada 2010, sektor Konstruksi memberi andil 12,17 persen, sedangkan pada 2022 turun menjadi 11,44 persen. Sementara sektor Industri Pengolahan pada 2010 memberi andil 11,04 dan pada tahun 2022 turun menjadi 10,67 persen.(jm)