oleh

Ekspor Sulut Bulan Juli Turun 44 Persen

Barometer.co.id-Manado. Kinerja ekspor Sulawesi Utara pada bulan Juli 2023 mengalami penurunan yang cukup tajam yakni mencapai 44 persen secara year on year. Pada Juli 2023, nilai ekspor Sulut hanya USD76,01 juta, sementara pada Juli 2022 sebesar USD135,73 juta.

Dibanding bulan Juni 2023, ekspor Sulut juga mengalami penurunan 6,45 persen. Di mana pada bulan tersebut, nilai ekspor sebesar USD81,24 juta. Nilai ekspor pada bulan Juli yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut ini masih merupakan angka sementara.

Patut dicatat, nilai ekspor Sulut pada Juli 2022 merupakan yang tertinggi sejak tahun 2021. Nilai eskpor tertinggi terjadi pada bulan Maret 2022 yang mencapai USD141,38 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan, kinerja ekspor Sulut selama tahun 2023 cukup stabil. “Polanya berulang setiap dua bulan mengikuti kinerja ekspor komoditas unggulan,” katanya.

Sejak Januari, nilai ekspor Sulut memang mengalami naik dan turun. Dalam dua bulan terakhir pun demikian. Pada bulan Juni 2023, nilai ekspor Sulut sebesar USD81,24 juta, sedangkan pada bulan Mei USD58,27 juta.

Asim mengatakan, komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juli 2023 yang juga merupakan angka sementara, masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15). “Nilainya mencapai 43,50 juta dolar atau 57,23 persen dari total ekspor. Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 8,33 juta atau 70,58 persen dari total impor,” jelas Asim.

Sementara negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada Juli 2023 menurut Asim adalah Korea Selatan sebesar USD14,95 juta atau 19,66 persen dari total ekspor. Korea Selatan juga menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Juli 2023 yang mencapai USD7,59 juta atau sebesar 64,28 persen dari total impor.(jm)