Barometer.co.id – Manado
Kegiatan “Goes to School Championship: Mapalus Pendidikan” secara resmi ditutup pada Sabtu, 1 Juni 2024. Di mana, iven yang telah berlangsung sejak tanggal 31 Mei 2024 di area Pohon Kasih Megamas Manado ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi yang melibatkan komunitas pendidikan di Provinsi Sulut.
Adapun kegiatan yang diprakarsai oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara bersama Kemendikbudristek melalui BPMP Provinsi Sulawesi Utara dan Pemprov Sulut melalui Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, sebelumnya diawali dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti ribuan siswa dan guru-guru. Kemudian Lomba Bercerita Tingkat SMP, Lomba Dongeng Guru, Senam Profil Pelajar Pancasila, Games CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah. Kemudian ada Dialog Pendidikan Bersama Dirjen PAUD Dikdasmen, Lomba Canva Tingkat SMA/SMK, Festival Band Tingkat SMA/SMK, dan Konser Bersama Indonesia Bertutur yang diikuti lebih dari 300 pelajar, hingga pemecahan rekor MURI Collabs Concert kolaborasi 300 musisi.
Dalam sambutannya Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw mengatakan bahwa Mapalus Pendidikan merupakan bentuk implementasi kearifan lokal dari gotong royong ataupun kolaborasi bersama di bidang pendidikan.
Kami tentu berharap transformasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dalam mendorong kemajuan pendidikan di daerah ini.
“Karena itu kami memberikan apresiasi yang tinggi, karena kami di Sulut tangan pertama yang mendapatkan efek langsung dari acara yang luar biasa ini,” kata wagub.
Ditambahkannya lagi, apa yang kita lakukan sekarang ini hasilnya memang belum langsung kita rasakan.
“Tapi kita sudah meletakan dasar-dasar yang bagus dan kokoh untuk transformasi pendidikan di Sulut,” pungkas wagub.
Pada kesempatan itu, Dirjen PAUD Dikdasmen Dr Iwan Syahril PhD dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kolaborasi dan gotong royong pemprov dan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sulut dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara untuk transformasi pendidikan di daerah ini.
Kata Iwan, kolaborasi dan gotong-royong adalah faktor penting yang selalu ditekankan oleh Kemendikbudristek dalam kebijakan Merdeka Belajar. Karena Kemendikbudristek menyadari, Merdeka Belajar sebagai gerakan bersama, hanya akan terimplementasikan sampai ke tingkat akar rumput apabila seluruh ekosistem pendidikan terlibat.
“Kami berharap kolaborasi dan gotong royong dapat menuntaskan persoalan-persoalan pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara di masa mendatang. Karena itu, sekali lagi bagi Kemendikbudristek nyata bahwa transformasi pendidikan di Indonesia hanya akan terlaksana bila kita bekerja dengan saling gotong royong bahu-membahu dan saling terbuka,” ungkap Iwan yang tampil di atas panggung didampingi Kepala BPMP Provinsi Sulawesi Utara Febry HJ Dien ST MInftech.
Ditambahkannya lagi, gerakan transformasi pendidikan di Sulawesi Utara telah berjalan “on the track”.
“Bahkan menjadi salah satu contoh praktik baik bagaimana seluruh stakeholder dan ekosistem pendidikan mengambil peran dalam melakukan perubahan,” tukasnya.
Ditambahkannya lagi kebijakan Merdeka Belajar juga memperoleh dukungan dari pemprov dan seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota di Sulut.
“Keberadaan tim transformasi pendidikan juga semakin mendorong keterlibatan sebanyak mungkin mitra-mitra pembangunan dalam bidang pendidikan. Bahkan pada kesempatan ini akan dilakukan penandatanganan komitmen kerjasama dengan 131 mitra pembangunan dalam bidang pendidikan,” ujar Iwan.
Terkait keberhasilan transformasi pendidikan di Sulut bahkan dapat diimplementasikan dengan baik melalui Merdeka Belajar di salah satu SMA negeri di Manado. Di mana, awalnya sekolah tersebut merupakan sekolah negeri biasa-biasa saja dengan jumlah siswa yang sedikit berkisar 400-an siswa. Namun kini sekolah ini telah berubah menjadi sekolah dengan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan memberi rasa bahagia bagi para siswa di sana.
“Saat saya mengunjungi sekolah tersebut, ternyata banyak inovasi yang dilakukan pihak sekolah. Membuat siswa semakin kreatif apalagi dengan beragam aktifitas eskul di sekolah. Ini tentu dapat menjadi contoh yang baik. Tak heran, sekolah tersebut kini telah menjadi salah satu sekolah favorit di Manado dengan jumlah siswa yang terus bertambah,” tukas Iwan.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Sulut, Andri Prasmuko dalam sambutannya mengatakan bahwa Bank Indonesia mendukung penuh program Goes to School Championship Mapalus Pendidikan. Di mana, salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat terhadap program cinta, bangga dan paham Rupiah.
Andri mengatakan, selama ini pihaknya menaruh perhatian terhadap dunia literasi khususnya literasi keuangan.
“Kami berharap dengan pelaksanaan program ini, diharapkan masyarakat terutama anak sekolah dapat lebih mencintai mata uang Rupiah,” tukas Andry.(eau)