Barometer.co.id-Manado. Industri perbankan di Sulawesi Utara (Sulut) terus mengalami pertumbuhan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut memperlihatkan, baik Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit mengalami pertumbuhan secara year on year (yoy) maupun year to date (ytd).
“Aset perbankan di Sulawesi Utara secara year on year tumbuh 14,34 persen, DPK tumbuh 4,40 persen dan Kredit tumbuh 10,60 persen,” kata Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun.
Dijelaskannya, aset perbankan di Sulut pada Maret 2024 sebesar Rp97,25 triliun, sementara pada Maret 2023 baru Rp85,05 triliun dan pada Desember 2023 Rp94,44 triliun. Sedangkan DPK pada Maret 2024 sebesar Rp32,12 triliun, dibanding Maret 2023 Rp30,77 triliun dan pada Desember 2023 Rp31,68 triliun.
Jumlah Kredit yang disalurkan oleh perbankan di Sulawesi Utara hingga Maret 2024 sebesar Rp50,93 triliun, sementara pada Maret 2023 baru Rp46,06 triliun dan pada Desember 2023 Rp50,44 triliun.
Winter mengatakan, indikator perbankan lainnya, yaitu CAR (Capital Adequancy Ratio) 18,63 persen. “CAR ini hanya mencatat bank umum yang berkantor pusat di Sulawesi Utara,” katanya.
Sedangkan CAR BPR pada posisi Maret 2024 26,57 persen. Kemudian Loan to Deposit Ratio (LDR) 158,57 persen dan Non Performing Loan (NPL) 2,54 persen.
Selanjutnya Winter mengatakan, untuk Provinsi Gorontalo, Aset mengalami peningkatan 4,97% (yoy) menjadi Rp18,60 triliun. DPK meningkat 6,79% (yoy) menjadi 6,69 triliun dan Kredit tumbu 3,37% (yoy) menjadi Rp17,72 triliun.
Sementara di Maluku Utara, Aset perbankan meningkat 7,31% (yoy) menjadi Rp21,27 triliun. DPK tumbuh 25,27% (yoy) menjadi Rp13,16 triliun, dan Kredit tumbuh 4,57% (yoy) menjadi Rp15,24 triliun.(jou)