Hanya 40 Cabor Dipertandingkan di PON XXII/2028 NTT-NTB

Barometer.co.id.Manado.KONI Provinsi Sulawesi Utara tampaknya harus mengarahkan pembinaan pada cabor-cabor yang berpotensi medali di PON XXII/2028 yang akan digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya, hasil keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2024 bersama tuan rumah PON XXII/2028, hanya ada 40 cabang olahraga yang dipertanggungkan. Artinya, ada 23 Cabor yang dipertanggungkan di PON XXI Aceh Sumatera Utara 2024 tidak akan dipertandingkan di NTT dan NTB.

Salah satu cabor andalan Sulut yakni Bridge tampaknya tidak ada dalam daftar 40 cabor yang direkomendasikan Rakernas KONI untuk dipertandingkan di PON 2028. Selain Bridge, Cabor pendatang baru Kick Boxing, Hapkido, Kurash, Arung Jeram, Selam, Soft Tenis, E-Sport dan Sambo juga tidak masuk dalam daftar.

Adanya rekomendasi Rakernas KONI 2024 membuat KONI Sulut perlu untuk lebih mengintensifkan pembinaan di cabor cabor yang akan dipertandingkan di PON NTB dan NTT 2028 nanti. Sejumlah cabor andalan Sulut yakni Tinju, Karate, Taekwondo, Dance Sport, Anggar, Menembak, Kempo, Pencak Silat dan Muaythai perlu segera berbenah.

Bukannya mengesampingkan cabor yang belum mendapatkan rekomendasi untuk dipertandingkan di PON 2028, tapi setidaknya Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Sulut harus memetakan cabor yang masuk prioritas pembinaan sehingga pada saat PON, cabor sudah siap bertanding.

Pemetaan cabor perlu dilakukan segera agar arah pembinaan KONI Sulut lebih jelas dan terfokus. Contoh dalam pelaksanaan Porprov 2025, Cabor peserta PON XXII/2028 perlu diprioritaskan. Namun, untuk cabor yang rutin bertanding di level internasional seperti Hapkido, Kick Boxing dan Bridge perlu mendapatkan pperhatian.

Selain itu, sosialisasi hasil Rakernas KONI 2024 juga harus segera dilakukan oleh KONI Sulut melalui Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) sehingga cabor cabor yang telah direkomendasikan sebagai peserta PON 2028 dan cabor yang belum masuk, bisa segera mempersiapkan program pembinaan.

Kemudian KONI Kabupaten Kota sebagai salah satu ujung tombak pembinaan atlet lebih terarah dalam menunjang cabang prioritas sesuai pemetaan KONI Provinsi hasil dari Rakernas KONI 2024.(dni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *