Barometer.co.id – Amurang,
Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan “Refleksi Peran Komunitas Belajar (Kombel) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka” pada Selasa (10/09) bertempat di Hotel Sutanraja Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Di mana, Kegiatan ini merupakan bentuk kemitraan antara BGP Provinsi Sulut dan Komisi X DPR-RI melalui Adrian Joppy Paruntu selaku anggota Komisi X DPR-RI.
Adapun sebelumnya, BGP Provinsi Sulut telah melaksanakan kegiatan berkolaborasi dengan anggota Komisi X DPR-RI yakni Adriana Dondokambey dan Vanda Sarundajang pada bulan Agustus lalu.
Sementara itu, keberadaan BGP Provinsi Sulut merupakan salah satu UPT Kemdikbudristek yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Di mana, Komisi X DPR-RI yang salah satu tugasnya membidangi Pendidikan merupakan mitra kerja Kemdikbudristek dibawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim.
Pada kesempatan itu, Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara SP MPd dalam sambutannya mengatakan bahwa kurikulum merdeka merupakan salah satu kurikulum terbaik. Di mana salah satu strategi dalam implementasi kurikulum merdeka adalah melalui komunitas belajar (kombel).
Kata Arianto, kombel merupakan budaya baru yang perlu untuk terus kita kembangkan.
“Jadi, melalui komunitas belajar ini, kembali saya mengajak kita untuk mendefinisikan arti guru itu sesungguhnya,” tukasnya.
Di mana, guru itu sejatinya belajar. Begitu juga dengan sekolah, sesungguhnya bukan tempat mengajar. Sekolah itu sejatinya adalah tempat untuk belajar.
“Semua tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru. Untuk itu, siapapun guru tentu harus belajar,” ungkapnya sembari menambahkan bahwa melalui kegiatan refleksi ini, menjadi cermin bagaimana keberadaan dan peran komunitas belajar itu sendiri.
Ditambahkannya lagi, Implementasi Kurikulum Merdeka tentunya memberikan banyak pembelajaran bagi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Refleksi dari implementasi tersebut sangatlah penting untuk mengevaluasi proses dari penerapan Kurikulum Merdeka.
“Refleksi ini diharapkan akan semakin memperkaya pengalaman belajar dari anggota Komunitas Belajar,” tukas Arianto.
Sementara itu, Deivy EJ Rasubala SE selaku panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terdiri atas guru-guru, kepsek serta kalangan LSM yang ada di Kabupaten Minsel.
“Komunitas belajar punya peran yang sangat besar dalam implemetasi kurikulum merdeka. Ini juga yang mendorong kami melaksanakan kegiatan refleksi ini,” tukas Rasubala yang juga merupakan Koordinator Tim Kerja Kemitraan, Humas dan Pemberdayaan Komunitas BGP Provinsi Sulut.
Sementara itu, Kadis Dikbud Kabupaten Minsel Arthur Tumipa MEd dalam sambutannya mengatakan bahwa keberadaan komunitas belajar sangat penting dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Kami juga terus mendorong terbentuknya komunitas belajar di sekolah-sekolah,” ungkap kadis.
Di mana, setiap guru yang punya pengalaman ataupun kemampuan lebih dapat saling berbagi praktik baik dalam suatu komunitas belajar.
“Ini tentu akan sangat membantu guru-guru itu sendiri. Mereka punya banyak masukan dan tambahan pengetahuan ketika masuk dalam suatu komunitas belajar,” tukas kadis.
Ditambahkannya lagi, pemerintahan Bupati Minsel Franky Wongkar SH memberi perhatian serius kepada seluruh guru-guru di Kabupaten Minsel dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan.
“Apresiasi dan penghargaan juga kami berikan kepada guru-guru berprestasi. Ini juga menjadi bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru-guru di Kabupaten Minsel,” pungkas Kadis Tumipa.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR-RI Adrian Jopie Paruntu dalam sambutan secara daring mengatakan bahwa komunitas belajar merupakan wadah yang sangat esensial bagi guru dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kompetensi sebagai pengalaman serta bersama-sama mengembangkan strategi pendidikan.
“Melalui komunitas belajar kita dapat memastikan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka berjalan dengan baik di setiap satuan pendidikan,” ujarnya.
“Jadi, keberhasilan kurikulum merdeka membutuhkan kerjasama yang kuat di antara para pendidik. Dan di sinilah peran penting komunitas belajar terlihat,” tukas Paruntu, sekaligus membuka kegiatan ini.
Seperti diketahui, turut mendampingi Adrian Paruntu dalam kegiatan di Hotel Sutanraja Amurang, nampak hadir Tenaga Ahli DPR-RI Fanny Fatwati Putri SH MIKom.
Adapun pelaksanaan kegiatan yang berlangsung sehari kemudian ditutup oleh Kasubag Umum BGP Provinsi Sulut Febe Langi SE MAP. (eau)