Barometer.co.id-Banda Aceh. Cabang Olahraga Bridge akhirnya berhasil mempertahankan tradisi emas di ajang multi iven PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Kemenangan atas DKI Jakarta di nomor paling bergengsi Patkawan Putra menambah catatan sejarah bagi cabang olahraga bridge sepanjang 20 tahun terakhir.
Sulut yang diperkuat pasangan Bill Mondigir-Tommy Rogi, Clif Tangkuman-Mario Mambu dan Ch Nurhamidin-Denny Palar pada partai final yang berlangsung di Grand Renggali Takengon Aceh Tengah berhasil menggagalkan upaya tim ibukota untuk memborong seluruh medali emas bridge di PON XXI.
Menurunkan Bill Mondigir-Tommy Rogi dan Clif Tangkuman-Mario Mambu, Sulut unggul lebih dulu 54-23 IMP pada sesi pertama. Namun, pada sesi kedua DKI yang mengandalkan Franky Karwur/Jimmy Bojoh dan Robert Parasian/Noldy George berhasil meraih kemenangan 47-33 IMP.
Pada sesi ketiga yang menjadi penentu siapa yang akan meraih medali emas, Tim DKI Jakarta tetap unggul dengan skor 20-19 IMP. Namun, secara keseluruhan Sulut tetap unggul 112,27-90 IMP sehingga medali emas menjadi milik Sulut.
Keberhasilan nomor beregu putra sekaligus meneruskan tradisi emas di perhelatan PON sejak tahun 1996. Medali emas beregu putra sempat hilang pada PON XIX Jawa Barat Tahun 2016. Namun, tradisi medali emas tetap dipertahankan Sulut melalui nomor pasangan campuran Stefanus Supeno-Sartje Pontoh.
Sukses Tim Bridge Sulut menambah perbendaharaan medali emas Kontingen Sulut di PON XXI/2024 menjadi 6 emas. Medali emas sebelum direbut Cabor Hapkido tiga keping, Muaythai satu keping dan selam laut satu keping. Emas nomor beregu putra menjadi satu satunya medali bagi cabor bridge Sulut.
Sebab dari empat nomor yang diikuti, tiga diantaranya yakni Beregu Campuran, Pasangan Putra dan Pasangan Putri, gagal membawa pulang medali. Padahal pada nomor pasangan putra tiga wakil Sulut yakni Bill Mondigir-Tommy Rogi, Clif Tangkuman-Mario Mambu dan Ch Nurhamidin-Denny Palar berhasil masuk final.
Sementara nomor Beregu Campuran yang diperkuat Jongky Tumbel-Elvita Lasut, Jani Fehr-Mila Angkouw dan Kresto Lumintang-Thea Mangundap, Sulut gagal masuk final karena hanya berada di posisi kelima dari enam peserta saat babak penyisihan.(dni)