Barometer.co.id-Manado. Peran Psikiater dibutuhkan oleh cabang olahraga yang sedang bertanding di event besar seperti PON. Hal itu terungkap saat digelar Rapat Evaluasi Hasil Capaian Kontingen Sulawesi Utara di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara oleh Satgas Pasca PON di Sekretariat KONI Sario Manado, Rabu (11/12).

Contoh konkrit dialami oleh Cabang Olahraga Bola Basket 5×5 saat menghadapi dua partai krusial di babak semifinal dan perebutan medali perunggu. Pelatih Cabor Bola Basket Putra, Herry Tumuwo mengatakan jika psikiater dibutuhkan untuk mengangkat mental para atlet yang sempat tertekan dalam sebuah pertandingan yang menentukan.

Herry Tumuwo memberikan sebuah contoh ketika Tim Bola Basket Putra 5×5 tampil di babak semifinal PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Ketika itu, saat menghadapi Jawa Timur, perjuangan Sulut kandas sehingga gagal melangkah ke partai semifinal.

“Dalam kondisi yang masih tertekan akibat mengalami kekalahan di babak semifinal, para pemain sudah harus berhadapan dengan Tim Jawa Barat untuk memperebutkan medali perunggu,” jelas pelatih yang akrab disapa Bongkeng.

Bongkeng mengaku bahwa pemain belum sepenuhnya keluar dari tekanan akibat kalah dari Jawa Timur. Akibatnya, ketika berhadapan dengan Jawa Barat, yang pernah dikalahkan Sulut saat babak penyisihan pool, para pemain belum bisa keluar dari tekanan sehingga permainannya serba ragu dan banyak membuat kesalahan yang seharusnya tidak perlu.

Nah, kondisi seperti itu jika tim didampingi psikiater tentunya tekanan-tekanan yang terjadi saat babak semifinal minimal bisa teratasi. Jadi, lanjut Bongkeng berbekal pengalaman yang dialami Tim Bola Basket 5×5 di PON XXI, ada sebuah harapan agar ke depan, perlu adanya psikiater yang disediakan kontingen ketika Sulut tampil di iven-iven besar yang sifatnya bergengsi seperti PON.(dni)