Barometer.co.id-Manado. Aset perbankan di Sulawesi Utara pada Maret 2025 tembus Rp100,241 Triliun. Angka tersebut tumbuh 3,07% (yoy) dan 0,50% (mtm). Secara umum, kinerja perbankan Sulawesi Utara tercatat tumbuh positif, baik secara month to month (mtm) maupun year on year (yoy). Walaupun demikian, pertumbuhan di beberapa indikator lebih rendah dibanding nasional.
Pengawas Senior Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Graha Anggar Perbawa menyampaikan, pada Maret 2024, aset perbankan Sulut baru Rp97,25 triliun dan pada Februari 2025 Rp99,73 triliun. Secara nasional, aset perbankan mencapai Rp12.772 triliun, tumbuh 7,18% (yoy) dan 1,87 (mtm).
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp32,49 triliun. “DPK perbankan Sulut tumbuh 1,14 persen secara year on year atau dibanding Maret 2024 dan 2,01 persen secara month to month atau dibandingkan dengan Februari 2025,” kata Perbawa saat menyampaikan perkembangan Industri Jasa Keuangan di Sulutgomalut, Selasa (27/05/25) di Manado.
Pertumbuhan DPK menurut Perbawa masih berada di bawah nasional, yakni 4,76% (yoy) dan 0,93% (mtm).
Sedangkan jumlah kredit di Sulut mengalami pertumbuhan sebesar 5,70% (yoy) dan 0,21% (mtm). “Pada Maret 2025, jumlah kredit perbankan yang disalurkan sebanyak 53,84 triliun,” ujarnya.
Prabawa menyampaikan, dengan jumlah DPK yang hanya Rp32,49 triliun sementara kredit yang disalurkan mencapai Rp53,84 triliun, maka Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 165,72%. “LDR di Sulut pada Maret 2025 mengalami penurunan dibanding Februari 2025 yang mencapai 168,68 persen. Sementara pada Desember 2024, LDR di Sulut tercatat sebesar 169,53 persen,” kata Prabawa.
Sementara Non Performing Loan (NPL) perbankan Sulut pada Maret 2025 tercatat sebesar 2,38%, sedikit di atas nasional yang sebesar 2,37%.(jou)
