Barometer.co.id-Manado. Sulawesi Utara (Sulut) mengalami deflasi 0,79% secara bulanan atau month to month (mtm) pada bulan Mei 2025. Sementara secara tahunan, Sulut mengalami inflasi 1,53% dan inflasi tahun kalender 1,20%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha mengatakan, Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar pada Mei adalah Makanan, Minuman dan Tembakau yakni sebesar 2,12% dan Pakaian dan Alas Kaki sebesar 1,48%.
“Andil deflasi terbesar disumbang oleh kelompok Makanan yang mencapai 0,71 persen dari total deflasi pada bulan Mei sebesar 0,79 persen. Sedangkan kelompok Pakaian dan Alas kaki memberi andil deflasi 0,71 persen,” kata Aidil saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (02/05/25).
Lima kelompok lainnya menurut Aidil juga mengalami deflasi namun tidak sebesar dua kelompok di atas. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi ada dua kelompok yakni Informasi dan Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,60% dengan andil inflasi 0,03% dan Penyediaan Makanan dan Minuman sebesar 0,45% dengan andil inflasi juga 0,03%.
Untuk komoditas yang mendorong inflasi terbesar menurut Aidil yaitu beras sebesar 0,10% kemudian cabai merah 0,05%, tarif pulsa telepon 0,04%, emas perhiasan 0,03% dan tomat 0,03%. Sedangkan komoditas yang menjadi penahan inflasi atau komoditas yang mengalami deflasi terbesar yaitu Cabai Rawit 0,42%, Ikan Tude 0,15%, Bawang merah 0,10%, Ikan Malalugis 0.09% dan Ikan Cakalang 0,08%.
Aidil mengatakan, dari empat kabupaten/kota yang menjadi perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau perhitungan inflasi di Sulawesi Utara, yakni Manado, Kotamobagu, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan, semuanya mengalami deflasi secara bulanan.
“Komoditas yang menjadi pendorong inflasi dan penahan inflasi juga sama di semua wilayah tersebut. Beras menjadi pendorong inflasi sementara cabai rawit menjadi penahan inflasi atau dengan kata lain mengalami deflasi,” jelas Aidil.
Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan yakni 1,32%, sementara di Kota Manado 0,77%, Kabupaten Minahasa Utara 0,73% dan Kota Kotamobagu 0,33%.(jou)
