Barometer.co.id-Manado. Praktisi kesehatan Dr dr Ray Wagiu Basrowi, MKK baru saja merilis buku Sehat Setengah Hati yang saat ini sudah tersedia di toko buku Gramedia. Dalam buku tersebut, Dr Ray memaparkan hambatan yang bisanya membuat orang untuk hidup sehat dan memberikan solusi atas hambatan tersebut.
Salah satu hambatan yang disampaikan Dr Ray adalah, orang Indonesia biasanya memiliki banyak alasan untuk tidak melalukan kegiatan yang menyehatkan tubuhnya. “Sebagai contoh, orang yang sudah berencana untuk lari pagi, bisa saja batal melakukannya karena malas dengan alasan yang dicari-cari,” kata Dr Ray pada acara Bincang Buku di Gramedia Manado, Kamis (31/07/25).
Hambatan lainnya adalah, orang Indonesia mudah terpengaruh dengan orang di sekitarnya. Ia bahkan mengatakan, satu orang malas dalam kelompok bisa mempengaruhi seluruh anggota kelompok untuk menjadi malas melakukan kegiatan yang menyehatkan. Namun sebaliknya, jika ada 10 orang yang peduli kesehatan dalam satu kelurahan, bisa membuat 80 persen masyarakat di kelurahan tersebut ikut melakukan pola hidup sehat.
Hal ini menurut Dr Ray berlaku juga di sosial media. “Ada bukti ilmiah bahwa orang Indonesia, termasuk anak muda memiliki 4 sampai 5 kali risiko perubahan perilaku karena dipengaruhi oleh sosial media orang lain. Oleh sebab itu kalau ingin berubah menjadi sehat, harus dimulai dari diri sendiri dengan memposting hal-hal yang positif. Pasti ada satu atau dua orang yang akan berubah mengikuti pola hidup sehat,” katanya.
Dr Ray mengatakan, buku ini ingin membela orang-orang yang susah jadi sehat, dengan cara menyadarkan mereka kenapa mereka susah menjadi sehat. “Di akhir buku ini diberikan perspektif bahwa kalau sudah tahu faktor-faktor yang yang membuat mereka susah untuk berubah menjadi hidup sehat, ada juga faktor-faktor yang bisa membantu mereka. Ini kita sebut dengan matrix Health Belief Model yang sudah lama diterapkan negara-negara maju di Amerika dan Eropa,” ujarnya.(jou)