Barometer.co.id-Manado. Provinsi Sulawesi Utara mengalami deflasi secara bulanan yang cukup dalam pada bulan Agustus 2025 yakni mencapai 1,11% (mtm) . Deflasi terbesar terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembaku yang mencapai 3,94%. Sedangkan inflasi tertinggi pada Kelompok Pendidikan sebesar 0,21%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha mengatakan, komoditas yang menjadi penyumbang deflasi terbesar yaitu tomat 0,79%, cabai rawit 0,60% dan daging babi 0,27%. Sedangkan komoditas lainnya menyumbang delfasi di bawah 0,1%.
Sementara komoditas yang mengalami inflasi menurut Aidil adalah Akademi/perguruan tinggi sebesar 0,19%, bawang merah 0,13%, Beras 0,1%. Komoditas lainnya mengalami inflasi di bawah 0,1%.
Aidil mengatakan, secara tahunan, inflasi tahun kalender sebesar 0,93% dan secara tahunan sebesar 0,94% (yoy).
“Secara tahunan, kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah Pendidikan yang mencapai 10,76 persen dan memberi andil inflasi 0,33% yang juga merupakan yang tertinggi,” kata Aidil.
Namun untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah beras sebesar 0,80% kemudian bawang merah 0,51%, emas perhiasan 0,31%, akademi/perguruan tinggi 0,21% dan ikan Tude 0,19%. Sementara komoditas penyumbang deflasi terbesar yaitu daging babi 0,75%, cabai rawit 0,37%, tomat 0,36%, angkutan udara 0,16% dan kangkung 0,10%.(jou)
